jpnn.com, JAKARTA - Ketua Komite Eksekutif Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) Ahmad Yani heran dengan narasi yang menyatakan bahwa KAMI merupakan kendaraan politik mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo menuju Pilpres 2024.
Menurut dia, KAMI bukan kendaraan politik praktis milik Gatot. Sebab, KAMI bukanlah organisasi kemasyarakatan atau partai politik.
BACA JUGA: Konon Gatot Nurmantyo Tidak Berambisi Maju Pilpres 2024, Lalu Apa Alasannya Gabung KAMI?
"Bagaimana mau jadi kendaraanya Pak Gatot. Tidak akan mungkin jadi ormas atau parpol," kata Yani saat dihubungi awak media, Kamis (20/8).
Lebih lanjut, Yani menegaskan, KAMI tidak didanai oleh Gatot secara pribadi. Dia pun ingin menertawakan pihak yang menuding bahwa Gatot mendanai KAMI.
BACA JUGA: Rizal Ramli Membalas Kalimat Iwan Fals soal KAMI, Singkat, Dalam
Menurut dia, jika KAMI hendak melakukan kegiatan atau sebuah gerakan, dananya berasal dari iuran sukarela orang yang bersimpati.
"Saya mau ketawa ini. Tidak ada. Bahkan satu rupiah pun Pak Gatot tidak mengeluarkan uang. Uang itu iuran dan partisipasi masing-masing," ungkap dia.
Terlepas dari narasi KAMI yang dikaitkan dengan Gatot, Yani menegaskan bahwa menyelamatkan masyarakat dari penularan Covid-19 ialah hal terpenting.
Pemerintah harus bisa memastikan hal itu dengan menginformasikan ketaatan terhadap protokol kesehatan. Seperti memakai masker, menjaga jarak, dan rajin mencuci tangan.
"Jadi, yang kami takutkan kalau masyarakat dalam keadaan frustasi menghadapi Covid-19 ini. Pemerintah tidak hadir lalu mereka mengambil jalannya sendiri-sendiri. Itu bahaya," ungkap dia. (ast/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan