Benarkah Ketumbar Bisa Bantu Turunkan Kadar Kolesterol?

Senin, 05 Oktober 2020 – 09:40 WIB
Ketumbar. Foto: Hellosehat

jpnn.com - Ketumbar bisa membuat masakan terasa lebih sedap dan nikmat. Namun rupanya, tak hanya bermanfaat sebagai campuran dalam makanan, ketumbar juga dipercaya punya manfaat kesehatan.

Salah satu yang banyak diyakini orang khasiat ketumbar untuk menurunkan kadar kolesterol tinggi. Apakah klaim manfaat ketumbar untuk kolesterol tersebut sudah tepat?

BACA JUGA: Mengenal Manfaat Kesehatan dari Ketumbar

Ketumbar berkhasiat turunkan kolesterol?

Menjawab pertanyaan tersebut, dr. Arina Heidyana mengamini kalau biji-bijian kecil yang berasal dari tanaman Coriandrum sativum itu berkhasiat untuk penderita kolesterol tinggi.

BACA JUGA: Bolehkah Penderita Asam Lambung Mengonsumsi Buah Naga?

“Berdasarkan beberapa penelitian yang sudah dilakukan, benar ada manfaat ketumbar untuk menurunkan kolesterol. Salah satunya karena kandungan antioksidannya,” ujar dr. Arina.

Penelitian terkait klaim ini salah satunya pernah dilakukan pada 2012 dan dimuat dalam International Journal of Pharmacy and Pharmaceutical Sciences.

BACA JUGA: 4 Kiat Aman Gunakan Transportasi Umum di Kala Pandemi dari Menhub

Dalam studi ini, peneliti ingin melihat efek ketumbar pada kelinci yang diberi makanan tinggi kolesterol selama 120 hari.

Kelinci yang diberikan diet tinggi kolesterol mengalami peningkatan signifikan kadar trigliserida dan kolesterol low-density lipoprotein (lemak jahat).

Namun, setelah diberikan ekstrak ketumbar, lipid serumnya dan rasio HDL (lemak baik) meningkat.

Studi tersebut juga menunjukkan bahwa Coriandrum sativum adalah agen hipolipidemia kuat dan memberikan perlindungan terhadap stres oksidatif.

Studi lain untuk membuktikan hal tersebut juga dilakukan pada tikus. Diketahui, tikus yang diberi biji ketumbar dalam diet hariannya mengalami penurunan kolesterol LDL (lemak jahat) yang signifikan, dan sebaliknya terjadi peningkatan kolesterol HDL (lemak baik).

Tak heran memang, kalau melihat kandungannya. Ketumbar diperlengkapi dengan sejumlah vitamin, mineral, termasuk antioksidan. Misalnya, vitamin A, C, D, E, thiamin, riboflavin, niacin, kalsium, zat besi, kalium, dan fosfor.

Selain menurunkan kadar kolesterol, ketumbar juga bisa menurunkan hipertensi. Ekstrak ketumbar dapat bertindak sebagai zat diuretik, yakni membantu tubuh membuang kelebihan natrium dan air melalui urine.

Dengan terkendalinya kadar kolesterol dan tekanan darah, artinya risiko Anda untuk mengalami penyakit jantung juga menurun.

Adakah risiko efek sampingnya?

Pada jumlah yang wajar, konsumsi biji ketumbar pada umumnya aman bagi kebanyakan orang.

Salah satunya, menurut dr. Arina, berisiko memicu alergi, gangguan pencernaan, sensitif terhadap matahari, dan dehidrasi.

Sumber lain juga menyebutkan efek diare parah, sakit perut, kulit menggelap, depresi setelah mengonsumsi 200 mL ekstrak ketumbar 10% selama 7 hari.

Saat bersentuhan dengan kulit, biji ketumbar juga dapat menyebabkan iritasi dan peradangan kulit.

Terkait interaksi biji mungil berwarna krem pucat ini saat digunakan bersamaan dengan obat lain, dr. Arina mengatakan belum menemukan penelitian terkait itu.

Hanya saja, penggunaan biji ketumbar sebagai pengobatan perlu kehati-hatian. Hal itu khususnya berlaku bagi penderita diabetes dan hipertensi, terutama jika sedang mengonsumsi obat dari dokter.

“Karena ketumbar kan juga bisa menurunkan gula darah. Jadi penderita diabetes harus mengontrol betul kadar gulanya. Jangan sampai jadi terlalu rendah karena kombinasi ketumbar dan obat-obatan diabetes yang rutin diminum,” ujar dr. Arina.

“Begitu juga dengan penderita hipertensi. Seperti sudah dijelaskan tadi, ketumbar bisa menurunkan tekanan darah. Jangan sampai jika dikonsumsi bersamaan dengan obat, tekanan darah malah terlalu rendah. Ini juga berbahaya,” dia menambahkan.

Penggunaan biji ketumbar, menurut dr. Arina, juga dapat digunakan sebagai upaya preventif (pencegahan) ataupun pengobatan.

“Bisa dua duanya (mencegah maupun mengobati). Misalnya, menurunkan kadar kolesterol, tekanan darah sehingga mencegah orang terkena penyakit jantung dan pembuluh darah. Jadi, preventif iya, mengobati juga iya,” jelasnya.

Untuk cara penggunaannya, disampaikan dr. Devia Irene Putri, sejauh ini belum ada cara yang pasti.

“Anda bisa merebus biji ketumbar di air, terus diminum airnya. Atau bisa juga ditambahkan di dalam jus. Atau ketumbar dapat dikonsumsi dalam bentuk suplemen yang sudah dijual bebas,” kata dr. Devia.(JKT/AYU/klikdokter)


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler