Benarkah Makan Satu Telur Sehari Baik untuk Jantung yang Sehat?

Senin, 10 Februari 2020 – 23:30 WIB
Penyakit jantung. ILUSTRASI. Foto: Laman MSN

jpnn.com, JAKARTA - Sebuah studi besar baru akan membuat banyak pecinta telur lega. Sebab, Anda bisa menikmati telur sehari tanpa harus khawatir tentang hati dan jantung Anda.

"Asupan telur moderat, yaitu sekitar satu telur per hari pada kebanyakan orang, tidak meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular atau mortalitas bahkan jika orang memiliki riwayat penyakit kardiovaskular atau diabetes," kata pemimpin penelitian, Mahshid Dehghan, seperti dilansir laman WebMD, Minggu (9/2).

BACA JUGA: 7 Cara Mudah Menjaga Jantung Tetap Sehat

Penelitian yang menganalisis data lebih dari 177.000 orang, didanai oleh berbagai lembaga kesehatan pemerintah provinsi di Ontario, dan kelompok nirlaba yang berfokus pada kesehatan jantung. Kelompok Dehghan meneliti data dari tiga penelitian internasional jangka panjang yang besar, semuanya dilakukan di PHRI (Population Health Research Institute).

Tiga studi tersebut melibatkan orang-orang dengan berbagai tingkat pendapatan yang tinggal di 50 negara di enam benua, sehingga hasilnya bisa diterapkan secara luas. "Sebagian besar orang dalam studi mengonsumsi satu hingga beberapa telur sehari, menunjukkan bahwa tingkat konsumsi ini aman," jelas Dehghan dalam rilis berita McMaster.

BACA JUGA: Menyusui Bisa Bikin Jantung Ibu Lebih Sehat?

Juga, tidak ada hubungan yang ditemukan antara asupan telur dan kolesterol darah, komponennya atau faktor risiko lainnya. Hasil ini kuat dan bisa diterapkan secara luas baik untuk individu yang sehat dan mereka yang menderita penyakit pembuluh darah.

Telur merupakan sumber nutrisi penting yang tidak mahal, tetapi beberapa pedoman nutrisi telah menyarankan bahwa orang harus membatasi asupan telur hingga kurang dari tiga telur seminggu, karena kekhawatiran mereka meningkatkan risiko penyakit jantung.

BACA JUGA: Kaitan Waktu Tidur dengan Jantung yang Sehat

Tetapi seperti yang ditunjukkan oleh peneliti utama Salim Yusuf, penelitian sebelumnya tentang telur dan kesehatan telah menghasilkan temuan yang bertentangan. "Ini karena sebagian besar studi ini relatif kecil atau sedang dan tidak termasuk individu dari sejumlah besar negara," pungkas Yusuf.

Studi ini dipublikasikan baru-baru ini di American Journal of Clinical Nutrition.(fny/jpnn)


Redaktur & Reporter : Fany

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler