jpnn.com, JAKARTA - Memotong kuku sangat dianjurkan dilakukan setiap hari Jumat.
Bahkan, memotong kuku merupakan salah satu sunah di hari yang diistimewakan bagi umat Islam tersebut.
BACA JUGA: Jangan Sembarangan, Ini Urutan Memotong Kuku yang Dicontohkan Ulama
Namun, bagaimana seseorang lupa memotong pada hari Jumat sehingga memilih keesokan harinya atau Sabtu?
Benarkah memotong kuku di hari Sabtu menghalangi turunnya rahmat Allah?
BACA JUGA: Pemerintah Optimistis Penyakit Mulut dan Kuku Tak Merebak Sampai Akhir Tahun
Pendakwah Yahya Zainul Ma'arif Jamzuri atau lebih dikenal Buya Yahya menjawab tegas mengenai keyakinan sebagian masyarakat yang menganggap hari Sabtu bukan waktu yang baik untuk memotong kuku.
"Tidak. Insyaallah," jawab Buya Yahya tegas melalui channel Al-Bahjah TV di YouTube, Sabtu (10/9).
Dia menegaskan memotong kuku adalah sunah dan bisa dilakukan kapan saja.
"Adapun dianjurkan hari Jumat. Kalau hari Jumat enggak sempat, ya Sabtu atau sesempatnya
Buya Yahya menyampaikan Nabi Muhammad tidak ada membatasi mengenai waktu memotong kuku.
Pria kelahiran Blitar, Jawa Timur yang diajarkam Nabi Muhammad adalah memotong kuku dan sebaiknya tidak lebih dari 40 hari untuk tidak memotong kuku.
"Memotong kuku yang semula bagus kok jadi penyebab tidak turunnya Rahmmat Allah, serem banget. Padahal Nabi tidak membatasi, tidak larangan apapun (soal waktu yang baik memotong kuku) ," tegasnya.
Buya Yahya menegaskan sekalipun larangan memotong kuku sebaiknya selain hari Sabtu itu datangnya dari ulama, umat Islam tidak harus melakukannya.
"Karena Nabi tidak membatasi (hari yag baik memotong kuku," pungkasnya. (mar1/jpnn)
Redaktur & Reporter : Sutresno Wahyudi