Benarkah Pasien Usia Produktif Paling Banyak Sembuh dari Covid-19?

Rabu, 13 Mei 2020 – 20:22 WIB
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto (kiri) bersama Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Agus Wibowo. Foto: Antara/Aditya Pradana Putra/hp.

jpnn.com, JAKARTA - Data nasional yang tercantum dalam Covid19.go.id menyatakan, masyarakat usia produktif, yakni rentang 31-45 tahun, ialah kelompok terbanyak ditemukan pasien sembuh coronavirus disease 2019 (COVID-19).

Sebesar 30,2 persen dari total pasien sembuh COVID-19 di Indonesia, berusia rentang 31-45, per data Rabu (13/5) pukul 12.00 WIB.

BACA JUGA: Update Corona 13 Mei: Ada Lonjakan Penambahan Pasien COVID-19 di Jakarta dan Sulteng

Kelompok 31-45 bersanding dengan 46-59 tahun. Pasalnya 30,2 persen dari total pasien sembuh COVID-19 di Indonesia, juga berusia 46-59.

Namun, masyarakat kelompok usia produktif itu lebih baik dari sisi jumlah pasien meninggal.

BACA JUGA: 155 TKA Asal China Dipulangkan

Hanya 10,7 persen dari total pasien meninggal karena COVID-19, yang berusia 31-45. Hal itu berbanding 39,6 persen total pasien meninggal karena COVID-19 berusia 46-59 tahun.

Catatan covid19.go.id, pasien meninggal terbanyak berusia 60 tahun ke atas. Sebesar 60 persen dari total pasien meninggal berusia 60 tahun.

BACA JUGA: Update Corona 13 Mei: Penambahan Pasien Sembuh Hari Ini Lebih Banyak

Sementara itu, jumlah pasien positif pada rentang usia 31-45, bukanlah kelompok yang tertinggi. Mengacu data covid19.go.id, pasien positif COVID-19 terbanyak pada rentang usia 46-59 dengan 29,2 persen.

Rentang usia 31-45 menyusul di tempat kedua jumlah pasien positif dengan 29 persen. Setelah itu, pasien positif COVID-19 banyak yang berusia pada rentang usia 18-30 tahun dengan 19 persen.

Sebelumnya, pemerintah berencana memberikan kelonggaran bagi masyarakat dengan kelompok usia produktif dalam rentang 31-45 tahun.

Nantinya, mereka bisa beraktivitas kembali pada masa penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), demi mencegah penularan COVID-19.

"Oleh karena itu secara selektif dalam rangka PSBB, kami tidak akan mengekang sepenuhnya, tetapi bukan berarti membebaskan," kata Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto dalam keterangan resmi, Selasa (12/5).

Pasalnya, pemerintah menyadari bahwa kelompok usia produktif menjadi tumpuan ekonomi keluarganya masing-masing.

Selain itu, masyarakat kelompok usia produktif relatif lebih kuat dalam menghadapi COVID-19.

Data nasional menunjukkan bahwa kelompok usia produktif memang banyak terkena COVID-19. Namun, kelompok ini dinilai memiliki imunitas kuat sehingga angka meninggal dunia pada kelompok ini relatif kecil. (mg10/jpnn)


Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler