jpnn.com - Dilansir dari NHS UK, sebuah penelitian yang dipublikasi oleh The Daily Telegraph melakukan penelitian pada lalat buah untuk menguji kemungkinan berkembangnya sel kanker pada lalat yang mengalami stres terus-menerus. Penelitian ini dilakukan oleh Dr. Ming Wu bersama the National Institutes of Health and National Cancer Institute Amerika Serikat dan dipublikasikan dalam jurnal Nature.
Pada penelitian tersebut ditemukan bahwa ketegangan sel biologis pada lalat buah kemudian menyebabkan mutasi genetik pada sel, sehingga memicu pertumbuhan tumor. Kesimpulannya, stres psikologis atau emosional tersebut dapat memicu kanker pada lalat buah. Lalu, bagaimana dampaknya pada manusia?
BACA JUGA: Percepat Penyembuhan, Remaja Penderita Kanker Butuh Ruang Khusus
Seperti disampaikan oleh Lorenzo Cohen, Ph.D, seorang profesor onkologi dan Ilmu Perilaku dari The University of Texas MD Anderson Cancer Center, stres yang terus terjadi memang dapat memberikan dampak pada sistem tubuh manusia, sehingga mudah sakit.
Menurutnya, stres memang dapat membuat tubuh menjadi lebih “ramah” terhadap kanker, namun belum tentu menyebabkan kemunculannya. Menanggapi penelitian yang telah dilakukan oleh Wu di atas, bagaimana kaitan antara stes dan pertumbuhan sel kanker pada manusia?
BACA JUGA: Ria Irawan Beber Alasan Tak Mau Berobat ke Luar Negeri
Kaitan antara stres dan kanker pada manusia
Berdasarkan penjelasan dari National Cancer Institute milik pemerintah Amerika Serikat, stres memang dapat menyebabkan sejumlah masalah kesehatan fisik. Namun penelitian tersebut tidak berlaku pada manusia.
Penelitian yang telah dilakukan oleh Wu mungkin bisa memberikan gambaran bagaimana interaksi sel pada sistem tubuh, namun tidak semata-mata dapat menyebabkan pertumbuhan kanker. Untuk mengonfirmasi hal tersebut diperlukan penelitian yang menggunakan sel tubuh manusia sebagai objek penelitiannya.
BACA JUGA: Hilangkan Lemak di Perut dengan 4 cara ini
Meski begitu, hubungan yang jelas antara stres psikologis dan kanker bisa muncul dalam beberapa cara. Misalnya, orang yang mengalami stres bisa memiliki kebiasaan buruk seperti merokok, makan berlebihan, atau minum alkohol, yang keseluruhannya dapat meningkatkan risiko seseorang terkena kanker.
Menurut dr. Allyson Ocean, ahli onkologi dari New York-Presbyterian and Weill Cornell Medicine, sel kanker membutuhkan lebih banyak serangan genetik lewat gaya hidup tidak sehat untuk muncul ke permukaan.
“Stres mungkin bukan penyebab tunggal yang dapat memicu kaker, namun gaya hidup akibat stres tersebutlah yang sangat mungkin akan mengganggu kinerja sistem tubuh,” jelasnya.(klikdokter)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kenali 4 Penyebab Lemak Perut Bertambah
Redaktur & Reporter : Yessy