Benarkah Terlalu Lama Sendiri Bikin Gampang Sakit?

Minggu, 05 Januari 2020 – 04:10 WIB
Ilustrasi kesepian. Foto: Flickr

jpnn.com - Tak hanya membuat hati kelabu, perasaan kesepian, misalnya karena terlalu lama sendiri, gampang bikin sakit. Penyakitnya pun beragam, baik secara fisik maupun psikis.

Selain cenderung merasa cemas karena banyak memikirkan hal yang kurang penting, kesendirian dapat menyebabkan seseorang lebih rentan terserang penyakit dan memicu depresi.

BACA JUGA: Cara Mengatasi Kesepian agar Anda Lebih Semangat

Selama bertahun-tahun, para peneliti berusaha untuk menggali hubungan antara kesepian dengan kondisi kesehatan yang buruk. Dikatakan bahwa mereka yang kesepian lebih mungkin untuk mengalami pikun (demensia), memicu peradangan tubuh, serta memperpendek usia.

Ada sebuah penelitian yang dipresentasikan kepada American Psychological Association. Penelitian tersebut mengemukakan, kesepian dapat menjelma menjadi risiko kesehatan yang lebih besar daripada obesitas.

BACA JUGA: Kesepian Bisa Tingkatkan Risiko Kematian Dini?

Penyakit yang rentan terjadi saat seseorang merasa kesepian

Ada banyak bukti yang menunjukkan bahwa terlalu lama sendiri bisa merusak kesehatan. Baru-baru ini, ada sebuah penelitian yang menemukan risiko meninggal dunia selama periode dua dekade pada orang-orang yang kesepian.

BACA JUGA: 4 Cara Mudah Mengatasi Kesepian

Hasilnya, 50 persen lebih tinggi untuk pria yang kesepian dan 49 persen lebih tinggi untuk wanita yang kesepian, dibanding orang-orang yang  tidak mengalami perasaan terisolasi.

Selain itu, menurut beberapa penelitian, kesepian mungkin lebih buruk daripada obesitas atau polusi udara dari segi panjangnya usia.

Ketika seseorang mengalami kesepian, tingkat hormon kortisol (hormon stres) akan meningkat. Akumulasi dari kortisol dapat mengganggu kinerja kognitif, membahayakan sistem kekebalan tubuh, dan meningkatkan risiko tercetusnya masalah pembuluh darah, peradangan, dan penyakit jantung.

Sama halnya dengan rasa lapar, kesepian bisa terasa seperti rasa sakit yang nyata yang terjadi di dalam otak. Sebuah eksperimen di Amerika Serikat menunjukkan, area otak di korteks cingulate anterior menjadi lebih aktif ketika merasakan sakit fisik ataupun rasa sakit akibat penolakan sosial.

Hal tersebut menunjukkan bahwa sekecil apa pun beban psikis, dampaknya juga dirasakan pada  jaringan saraf di otak. Maka dari itu, terlalu lama sendiri yang berujung pada kesepian merupakan faktor risiko untuk masalah kesehatan mental yang lebih serius, seperti demensia, depresi, dan kecemasan.

Jangan biarkan diri kesepian terlalu lama

Jangan biarkan rasa kesepian berlarut-larut. Anda bisa mencoba mengatasinya dengan beberapa cara ini.

  • Peka dengan apa yang Anda rasakan

Sesekali merasa kesepian memang normal. Namun, jika Anda mulai menyadari bahwa perasaan tersebut mendominasi kehidupan Anda, waktunya untuk mengambil tindakan.

  • Pahami dampaknya pada kesehatan

Kesepian bisa bikin seseorang merasa lelah, mengalami gangguan tidur, kecemasan berlebihan, serta depresi. Beragam kondisi dapat memengaruhi kemampuan seseorang untuk merawat kesehatan tubuh, sehingga daya tahan tubuhnya jadi lebih lemah.

Cobalah untuk kembali bangkit dan terapkan pola makan sehat bergizi seimbang untuk menjaga daya tahan tubuh, mulai berolahraga teratur, dan kelola stres dengan baik.

Bila perlu, dongkrak daya tahan tubuh dengan mengonsumsi suplemen vitamin C 1.000 mg yang mengandung bioflavonoid agar lebih mudah diserap tubuh. Selain itu, pilihlah vitamin C yang mengandung mineral askorbat, sehingga lebih aman untuk lambung.

  • Motivasi diri untuk bersosialisasi

Daripada cuma bertukar pesan, lebih baik ajak teman untuk bertemu langsung misalnya ngopi bareng. Bahkan, melakukan pembicaraan lewat sambungan telepon pun bisa membuat Anda menjadi lebih terhubung.

  • Berbuat baik

Misalnya dengan ikut menyumbang dalam sebuah galang dana, menyelamatkan kucing yang terluka, atau aksi membantu sesama lainnya memiliki dampak yang besar.

  • Detoks media sosial

Batasi atau istirahat dulu sejenak dari media sosial yang sering kali bersifat toksik. Fokuslah pada mencari atau memperbaiki hubungan di dunia nyata. Ini pun bisa memperbaiki kualitas hubungan Anda dengan seseorang.

Misalnya, janjian untuk ngopi bareng dengan sahabat jauh lebih baik daripada berinteraksi dengan teman-teman atau follower di media sosial.

Rasa kesepian yang berkepanjangan, misalnya akibat terlalu lama sendiri gampang bikin sakit secara fisik dan psikis.

Selain dengan menerapkan cara di atas, Anda juga perlu menyadari kapan harus minta bantuan, karena perasaan kesepian juga tanda dari depresi. Pertimbangkan untuk berkonsultasi dengan psikolog atau psikiater.

Nantinya, mereka akan membantu mengatasi dan menyusun strategi untuk memperbaiki kualitas kehidupan Anda.(RN/RH/klikdokter)


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler