jpnn.com - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump sempat menyarankan untuk menyembuhkan pasien positif corona bisa dilakukan lewat treatment sinar UV (Ultra Violet).
Benarkah treatment sinar UV ampuh membunuh virus corona?
BACA JUGA: Lawan COVID-19 dan Alih Fungsi Lahan Demi Ketahanan Pangan
Sampai saat ini kita juga masih sering mendengar, katanya jika kita berada di wilayah yang suhunya tinggi alias panas, itu bisa membunuh virus corona.
Padahal, tidak benar begitu faktanya. Sinar matahari hanya membantu Anda dalam memelihara daya tahan tubuh agar tidak mudah sakit.
BACA JUGA: Ini 3 Kiat Mengurangi Kebiasaan Menyentuh Wajah
Virus, apa pun jenisnya, memang bisa mati di suhu yang tinggi, tetapi manusia tidak akan kuat terhadap suhu tersebut.
Megan Ranney, seorang dokter dari Rumah Sakit Rhode Island, juga menolak saran Presiden Trump dan memperingatkan masyarakat untuk tidak membiarkan diri terpapar sinar UV tinggi.
BACA JUGA: Donald Trump Usul Suntik Disinfektan untuk Atasi COVID-19, Amankah?
Pasalnya, terkena sinar UV tinggi dapat menyebabkan kulit terbakar, kanker kulit, serta bahaya kesehatan tubuh lainnya.
Intinya, membiarkan diri terpapar di bawah sinar matahari atau suhu yang lebih tinggi dari 25 derajat Celsius, tidak bisa mencegah atau menyembuhkan diri dari COVID-19.
Berjemur hanya ampuh untuk menjaga daya tahan tubuh. Lalu, jangan lupa gunakan alat pelindung seperti topi, kaca mata hitam, serta juga pakai tabir surya jika ingin berjemur.
Kemudian, menyuntikkan atau menelan cairan disinfektan bukanlah cara untuk mengatasi virus corona yang terlanjur ada di dalam tubuh manusia. Cairan tersebut hanya untuk membunuh kuman penyakit di permukaan benda saja.
Begitu pula dengan memaparkan diri di sinar UV bersuhu tinggi, hal ini tidak bisa membunuh virus corona di dalam tubuh kita. Jika tak bijak dalam mencerna informasi, itu semua justru berdampak buruk buat Anda.
Kita tunggu saja, semoga ahli medis dan para ilmuwan di dunia segera menemukan obat atau vaksin yang tepat untuk mengatasi pandemi COVID-19. Sembari menunggu hasilnya, lakukan physical distancing, pakai masker, dan terapkan pola hidup bersih dan sehat.(OVI/ RH/klikdokter)
Redaktur & Reporter : Yessy