Bencana Alam di NTT, Kemensos Salurkan Bantuan Logistik Rp 1,2 M, dan Santunan Ahli Waris Rp 1,14 M

Senin, 05 April 2021 – 13:24 WIB
Kementerian Sosial (Kemensos) bergerak cepat dalam merespons bencana alam banjir bandang dan longsor di Kabupaten Flores Timur, dan Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT). Foto: Kemensos.

jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Sosial (Kemensos) bergerak cepat dalam merespons bencana alam banjir bandang dan longsor di Kabupaten Flores Timur, dan Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Kementerian yang dipimpin Menteri Sosial Tri Rismaharini itu memastikan kebutuhan mendasar masyarakat terdampak bencana banjir bandang dan longsor di Flores Timur dan Lembata, NTT tercukupi.

BACA JUGA: Fraksi PKS Potong Gaji untuk Membantu Korban Bencana di NTT dan NTB

Untuk memenuhi kebutuhan mendasar dan meringkan beban para penyintas, Kemensos telah menyalurkan bantuan sebesar Rp 2.619.056.695.

Mensos Tri Rismaharini direncanakan akan hadir untuk memastikan penyintas bencana di dua wilayah ini mendapatkan kebutuhan dasarnya.

BACA JUGA: Letjen Doni Monardo Langsung Terbang ke NTT

Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam (PSKBA) Syafii Nasution menyatakan Kemensos turut aktif menangani bencana banjir bandang dan longsor di Flores Timur dan Lembata, NTT.

“Bersama unsur-unsur terkait, Kemensos melalui Taruna Siaga Bencana (Tagana) mengambil peran dalam penanganan bencana,” katanya di Lembata (5/4).

BACA JUGA: BPBD Kesulitan Akses Bawa Bantuan untuk Warga di Adonara Flores Timur

Syafii mengatakan dalam penanganan bencana, Tagana bersinergi dengan unsur-unsur terkait. Termasuk berkoordinasi dengan Dinas Sosial di wilayah terdampak bencana tentang aktivitas penanganan dan mengamati situasi terkini.

Menurutnya, di kawasan bencana, Tagana bertugas melakukan pendataan, evakuasi korban ke tempat aman khususnya kepada kelompok rentan yang terdiri atas lansia, anak-anak, penyandang disabilitas, dan kelompok khusus lainnya.

Tagana juga membantu melakukan pendistribusian logistik untuk pemenuhan kebutuhan dasar korban bencana banjir.

“Logistik bersumber dari Gudang Dinas Sosial Provinsi NTT dan Gudang Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur serta belanja langsung,” ungkapnya dikutip dari siaran pers Kemensos. 

Tidak kalah penting, lanjut dia, Tagana juga melakukan pendataan ahli waris korban meninggal dunia dan Luka-luka untuk pemberian santunan.

Kemensos akan menyalurkan santunan ahli waris kepada 76 jiwa sebesar Rp 1.140.000.000, dan santunan korban luka berat 27 jiwa dengan nilai Rp 135.000.000.

Mengutip data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BPNB) banjir dan longsor di NTT telah mengakibatkan 76 warga meninggal dunia, luka berat 63 jiwa, luka ringan 27 jiwa, sebanyak 829 KK/256 jiwa terdampak, 93 unit rumah dan delapan unit bangunan rusak. (*/jpnn)

 

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler