jpnn.com, MAKASSAR - Benda pusaka bersejarah Kerajaan Bone di Museum La Pawowi, Jalan MH Thamrin, Kecamatan Tanete Riantang, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, hilang dicuri.
Polres Bone mengaku telah menerima laporan pencurian ini.
BACA JUGA: Tengah Malam Puluhan Napi Lapas Semarang Dibawa ke Nusakambangan
"Benar, kami sudah terima laporannya. Saat ini masih dalam penyelidikan," ujar Kapolres Bone AKBP Ardiansyah saat dihubungi wartawan, Sabtu.
Kasat Reskrim Polres Bone AKP Benny Pornika yang dikonfirmasi terpisah menyatakan tim telah melakukan olah TKP guna memastikan kasus pencurian benda bersejarah itu dicuri atau tidak, termasuk mengumpulkan saksi-saksinya.
BACA JUGA: Benda Pusaka Aborigin Australia Ditemukan di Jerman
"Ini masih dalam proses analisis dan penyelidikan tim," ujarnya singkat.
Dikonfirmasi terpisah, Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Komang Suartana mengatakan pihaknya sudah berkoordinasi dengan Tim Polres Bone atas dugaan pencurian benda bersejarah di museum setempat.
BACA JUGA: Menag Yaqut: Kloter 1 Jemaah Calon Haji 2022 Berangkat 5 Juni, Persiapan Terbatas
"Saya sudah telepon kapolres, itu masih dicek anggota Reskrim Polres Bone, apakah benar ada kasus pencurian. Selanjutnya, kalau memang ada laporan akan segera dilakukan penyelidikan," kata Komang.
Sebelumnya, Kepala Dinas Kebudayaan Pemkab Bone Andi Ansar Amal saat dihubungi wartawan menyebutkan barang-barang yang hilang itu mencapai 95 persen.
Kejadian diduga pada Sabtu (15/1) malam karena staf museum saat itu masih berkantor pada Sabtu dan pulang pukul 15.30 WITA.
Dia menduga kejadian pencurian tersebut pada malam hari karena banyak barang pusaka yang hilang tidak ternilai harganya dibawa kabur pencuri.
Dugaan sementara pelakunya orang yang pernah tinggal di belakang museum setempat setelah diminta pindah.
"Di sana tidak ada satpam. Dulu memang ada orang tinggal di belakang. Kami panggil yang bersangkutan agar mengosongkan lokasi karena penertiban aset. Tetapi, itu satu minggu lalu sebelum kejadian, mereka tinggalkan (museum)," bebernya.
Diketahui, Museum La Pawawoi memiliki koleksi kurang lebih 331 benda pusaka, seperti peralatan dapur, pakaian adat, koin, dan senjata, termasuk koleksi keramik yang sebagian besar dari peralatan makan para Raja Bone.
Di museum itu ada stempel Kerajaan Bone dan miniatur perahu Pinisi, termasuk silsilah Kerajaan Bone dari awal hingga akhir.
Museum La Pawawoi diambil dari nama seorang Raja Bone Ke-31 yang telah mendapat pengakuan sebagai pahlawan nasional yakni La Pawawoi Karaeng Sigeri.
Museum ini dulunya merupakan bekas Istana Andi Mappanyukki Raja Bone Ke-32 yang didirikan pada 5 Januari 1971 oleh Bupati Bone, H Suaib. (antara/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti