Bendera Bintang Kejora Kenapa Tidak Boleh Dikibarkan?

Rabu, 26 Juli 2017 – 23:19 WIB
Bendera Bintang Kejora. Foto: dok.JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mengharapkan pemerintah membangun Papua dengan mengedepankan kemanusiaan dan hati.

PKB menilai, membangunkan Papua tidak cukup dengan infrastruktur dan ekonomi.

BACA JUGA: MKK 2017 Lahirkan Juara Baru, Cak Imin Lontarkan Candaan...

"Memajukan Papua, hanya ada satu tujuan yaitu kemanusiaan. Kemanusiaan di atas segala-galanya," kata Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar dalam diskusi bertema "Gus Dur, Papua, dan Paradigma Pembangunan" yang diselenggarakan di kantor DPP PKB, Jakarta Pusat, Rabu (26/7).

Pria yang akrab disapa Cak Imin itu menambahkan, ada baiknya jika pemerintah saat ini mengikuti jejak Gus Dur dalam memperhatikan Papua.

BACA JUGA: Organisasi Sayap PKB Gelar Babak Final Musabaqoh Kitab Kuning

Gus Dur, menurut Cak Imin, meletakkan sisi kemanusiaan di atas segala-galanya di Tanah Papua.

"Makanya, tujuan pembangunan yang sesungguhnya adalah kemanusiaan, sehingga strategi pembangunan harus menyesuaikan dengan perjuangan kemanusiaan," jelas dia.

BACA JUGA: Setnov Jadi Tersangka Korupsi, Cak Imin Berpeluang Dampingi Jokowi

Cak Imin mengatakan, atas sikap pemerintahan Gus Dur, dia pernah dikritik karena mengubah nama Irian Jaya menjadi Papua.

Gus Dur juga menyatakan membolehkan bendera Bintang Kejora berkibar di tanah Papua.

Saat itu, kata Cak Imin, dirinya menjabat sebagai Wakil Ketua DPR mendapat kritik keras oleh parlemen dampak kebijakan itu.

Pihak TNI juga disebut bertentangan dengan sikap Gus Dur itu.

Cak Imin lantas bergegas menemui Gus Dur ke Istana Negara mempertanyakan maksud pernyataan membolehkan bendera Bintang Kejora berkibar.

"Beliau dengan enteng menjawab, begitu saja kok marah, sepak bola saja boleh kibarkan bendera masing-masing. Bintang Kejora kenapa tidak boleh?" tutur Cak Imin menirukan jawaban Presiden Ke-4 RI itu.

Sementara Peneliti dari Pusat Penelitian Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (P2P LIPI) Adriana Elisabeth mengatakan, pemikiran Gus Dur dalam mengangkat Papua adalah pembangunan tanpa kekerasan.

Pria bernama lengkap Abdurrahman Wahid itu, kata Adriana, menginginkan Papua tidak tumbuh hanya dengan infrastuktur dan ekonomi.

Namun, lebih kepada sumber daya manusia dan sosialnya.

"Pembangunan Papua bukan hanya membangun di Papua. Tapi membangun juga orang-orang Papua agar secara kapasitas mampu bersaing," ujar Adriana.

Adriana mengatakan masyarakat di Papua tidak anti terhadap pendatang dan investor.

Apalagi sampai antimiliter atau polisi. Namun, warga Tanah Cendrawasih itu ingin diperlakukan sama.

"Masyarakat Papua hanya tidak mau dibedakan dan diperlakukan dengan cara represif," jelas Adriana. (Mg4/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jokowi Capres, Cak Imin Cawapresnya, Bagaimana?


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler