Bendungan Barugbug Meluap

Sabtu, 19 Januari 2013 – 09:37 WIB
KARAWANG-Bendungan Barugbug yang berlokasi di Desa Situdam, Kecamatan Jatisari tidak lagi mampu menampung debit air. Selain curah hujan yang tinggi, tidak tertampungnya air di Bendungan Barugbug akibat kiriman air melalui sungai Ciherang yang hulu sungainya dari wilayah Purwakarta.

"Bendungan sudah tidak mampu tampung debit air, akibat curah hujan yang tinggi dan akibat kiriman air melalui sungai Ciherang yang hulu sungainya di Purwakanta tidak tertampung lagi dan meluap diatas tanggul," kata Sarpin, petugas jaga Bendungan Barugbug, kepada Pasundan Ekspres (Grup JPNN), Jumat (18/1).

Sarpin menjelaskan, luapan air di Bendungan Barugbug yang melebihi batas ini baru kali ini terjadi. Sehingga air telah melampaui batas tampung bendungan hingga tidak bisa dikendalikan. "Kalau sudah seperti ini tidak bisa dikendalikan secara teknis," katanya.

Dengan kondisi tersebut, 520 Kepala Keluarga (KK) warga sekitar Bendungan Barugbug saat ini telah dievakuasi ditempat yang dianggap aman karena dikhawatirkan akan terjadi hal yang tidak diinginkan.

Terlebih muncul kabar bahwa bendungan Barugbug saat ini mengalami keretakan akibat pengikisan. "Sekarang warga yang rumahnya terendam air hingga sebatas dada orang dewasa, warga yang di evakuasi ditempatkan di kantor Desa Barugbug dan di tempat yang di anggap aman dari banjir," ujar Roheman, Kepala Desa Barugbug, Kecamatan Jatisari.

Hal yang serupa juga dilakukan oleh Iwan, Kepala Desa Situdam, Kecamatan Jatisari yang mengamankan warganya. Karena menurutnya sejumlah wilayah di desanya juga ikut terendam banjir. "Di desa saya ada 2 RT warga yang terkena bencana banjir. Karena isu bendungan Barugbug saya sudah mengungsikan warga saya yang mulai terkena banjir," katanya.

Sementara itu, Camat Jatisari, Asep Wahyu sedang berusaha meminta bantuan kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karawang untuk mengevakuasi warganya yang terjebak banjir. Karena menurutnya saat ini pihaknya kesulitasn mengevakuasi warga karena keterbatasan alat evakuasi seperti perahu.

"Saya sudah minta bantuan perahu karet dan lainnya ke kebupaten. guna membantu warga yang terkena musibah banjir. Karena cukup banyak yang masih terkebak dirumahnya," harapnya.

Selain rumah warga, air juga merendan hektaran sawah yang ada di wilayah Kecamatan Jatisari. Namun hingg saat ini pihaknya belum menerima laporan pasti mengenai jumlah rumah dan sawah yang terendam banjir. "Belum ada laporan tapi diperkirakan hektaran yang terendam," utasnya.(nof/lsm)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Belum Semua E-KTP Tercetak

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler