Bendungan Temef jadi Kunci Ketahanan Pangan di NTT

Sabtu, 05 Oktober 2024 – 00:50 WIB
Peresmian Bendungan Temef, yang berlokasi di Desa Oenino dan Desa Kobaki, berada di daerah aliran sungai Noel Benanain dengan panjang mencapai 45,48 kilometer dan luas sekitar 550,98 kilometer persegi. Foto dok. Indra Karya

jpnn.com, JAKARTA - Bendungan Temef di Kabupaten Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur (NTT), yang diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) merupakan salah satu proyek strategis nasional garapan PT Indra Karya sejak 2017. 

Keberadaan bendungan itu penting untuk menjaga ketersediaan air mendukung kesejahteraan dan ketahanan pangan. 

BACA JUGA: Siap Aliri Lahan 4.500 Hektar, Bendungan Temef Garapan Waskita Karya Diresmikan Presiden

Dengan luas area genangan mencapai 297 hektare dan daya tampung sebesar 45 juta meter kubik, bendungan itu dirancang untuk mereduksi banjir hingga 15 persen di wilayah Timor Tengah Selatan dan Kabupaten Malaka.

“Kami berharap bendungan-bendungan ini bisa menjadi sumber daya air utama untuk wilayah sekitarnya, terutama bagi para petani dan masyarakat setempat,” jelas Direktur Utama PT Indra Karya (Persero) Gok Ari Joso Simamora dalam pernyataan resminya, Jumat (4/10).

BACA JUGA: Jokowi: Bendungan Paling Banyak Dibangun di NTT, Bukan di Provinsi Lain

Dia menambahkan Bendungan Temef merupakan bendungan strategis nasional keempat yang dikerjakan oleh perusahaan pelat merah tersebut di NTT.  

Bendungan itu akan menyediakan kebutuhan air baku bagi sekitar 28 ribu keluarga di Kecamatan Polen, Noemuti Timur, dan Kabupaten Malaka. 

BACA JUGA: Jokowi Bilang Bakal Bisiki Prabowo Soal Hal Penting Ini

Bendungan itu memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTM) dengan kapasitas 2 x 1,0 MW.

Selain itu, Bendungan Temef diharapkan dapat menjadi pendorong utama pembangunan infrastruktur air di NTT, serta membantu menciptakan kesejahteraan dan ketahanan pangan bagi masyarakat di wilayah tersebut.

Sementara itu, Presiden Jokowi menyebutkan proyek pembangunan Bendungan Temef menelan biaya sekitar Rp 27 triliun dan diharapkan bisa mengairi sawah kurang lebih 4.500 hektare.

Keberadaan bendungan-bendungan di NTT akan sangat bermanfaat bagi para petani dalam menanam padi, jagung, dan singkong.

"Oleh sebab itu, pemerintah dalam sepuluh tahun ini telah membangun empat bendungan di NTT, yakni Rotiklot, Raknamo, Napun Gete, dan sekarang Bendungan Temef," ungkap Presiden Jokowi.

Bendungan Temef, yang berlokasi di Desa Oenino dan Desa Kobaki, berada di daerah aliran sungai Noel Benanain dengan panjang mencapai 45,48 kilometer dan luas sekitar 550,98 kilometer persegi. Bendungan ini diproyeksikan akan memberikan kontribusi besar terhadap ketahanan pangan di wilayah tersebut.

Turut hadir dalam peresmian, jajaran manajemen PT Indra Karya, termasuk VP Corporate Secretary Okky Suryono, VP Operation and Business Development Gagah Guntur Aribowo, serta General Manager Engineering Division I Yuli Astuti, yang hadir bersama tim supervisi proyek Bendungan Temef. (esy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Rohit Astrat Tewas di Bendungan Lubuklinggau, Begini Kronologi Kejadian


Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler