Bengkulu Terancam Tak Kirim Atlet ke PON Jabar

Jumat, 29 April 2016 – 03:56 WIB
Logo PON Jabarta. Foto: Bengkulu Ekpress

jpnn.com - BENGKULU - Kisruh internal pengurus Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Bengkulu merembet ke nasib para atlet yang akan dikirim ke Pekan Olahraga Nasional (PON) di Jawa Barat, tahun ini.

Pasalnya, terakhir pendaftaran atlet menuju PON 2015 di Jawa Barat, 7 Mei mendatang, sementera hingga saat ini nasib anggaran Rp 8 miliar untuk PON tersebut belum jelas realisasinya.

BACA JUGA: Daerah Ini Bakal Dapat Tambahan Peserta Transmigrasi Lagi

Jika tidak melakukan pendaftaran, maka dipastikan tahun ini, Bengkulu tidak akan mengikuti PON. "Waktu pendaftaran sebentar lagi, kalau tidak ada penyelesaian maka tidak bisa ikut," ujar Ketua Umum KONI Provinsi Bengkulu, Yuan Rasugi Sang, Rabu (27/4).

Yuan menambahkan, bila tidak dapat mengikuti PON, maka akan sangat disayangkan. Mengingat KONI telah menyiapkan atlet dari 15 cabang olahraga (cabor) untuk bertanding di PON tersebut.

BACA JUGA: Waduh, Nelayan Ancam Lempar Rombongan Pejabat ke Laut

"PON ini nama baik Bengkulu yang akan dibawa. Sayang ketika atlet sudah siap, tapi tidak diikut sertakan," paparnya.

Disisi lain, Pengurus Cabor Wushu, Dedi Armansyah mengatakan, atlet di setiap cabor di Bengkulu harus tetap diikutsertakan dalam PON di Jabar. Walapun harus mengorbankan Yuan untuk mundur dari jabatan sebagai ketua umum.

BACA JUGA: Langkah Pertama, Pembersihan Danau Toba

"Pemerintah tidak mengeluarkan anggaran ini karena ketuanya Yuan. Ya silakan saja mundur, asalkan atlet kita bisa ikut PON," terang Dedi, yang akrab disapa Dedek ini.

Walapun pendaftaran tinggal sekitar satu minggu lagi, Dedek menyakini bahwa atlet Bengkulu bisa tetap mendaftar. "Rasanya tidak akan terjadi kalau tidak dikirim, pasti dikirim. Karena PB KONI telah memaklumi atas terjadinya kusruh di KONI Bengkulu," bebernya.

Cabor juga mendesak Yuan untuk mundur menjadi ketua umum, karena Yuan dinilai tidak mempu untuk mengangkat prestasi atlet di Provinsi Bengkulu.

"Coba kalau bukan Yuan yang jadi ketua, pasti bisa dianggarkan. Untuk itu, kami juga minta kepada PB KONI untuk menyetujui surat pengunduran Yuan menjadi ketua umum," tandas Dedek. 

Yuan Rasugi Sang yang terus mendapat desakan dari anggota dan pengurus untuk mundur, tanggal 26 April lalu pun Yuan menyatakan resmi mundurkan diri dari jabatannya menjadi Ketua Umum KONI Provinsi Bengkulu.

"Saya sudah mengirimkan surat pengunduran menjadi ketua umum ke PB KONI. Tapi belum ada tanggapan untuk persetujuan," terang Yuan kepada BE (Jawa Pos Group), kemarin.

Dengan belum ada tanggapan dari pengurus PB KONI, maka Yuan menegaskan bahwa dirinya masih menjabat sebagai ketua umum.

"Ada mekanismenya untuk pemberitaan jabatan. Selagi belum mendapat persetujuan, maka saya hingga detik ini (kemarin, red) masih menjabat ketua umum," tegasnya.(151/ray/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pengembangan Bandara Sorong Segera Diresmikan Pak Jokowi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler