Benny K Harman Minta Victor Laiskodat Segera Minta Maaf ke Demokrat

Kamis, 03 Agustus 2017 – 17:49 WIB
Victor Laiskodat. Foto: dok/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Partai Demokrat bereaksi keras atas pidato Ketua Fraksi Partai Nasional Demokrat di Dewan Perwakilan Rakyat Victor Laiskodat di Kupang, Nusa Tenggara Timur.

Partai berlambang bintang mercy ini geram karena dituduh sebagai pendukung organisasi kemasyarakatan (ormas) radikal dan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), setelah PD menolak Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang (Perppu) tentang Perubahan Atas UU nomor 17 tahun 2013 tentang Ormas.

BACA JUGA: Komunikasi SBY-Prabowo akan Berlanjut Hingga Pilpres

Wakil Ketua Fraksi PD di DPR Benny Kabur Harman mengatakan, tuduhan itu sangat tidak berdasar dan keji. Ketua DPP Partai Demokrat ini menambahkan, tuduhan bahwa PD adalah salah satu parpol yang di tingkat nasional tidak mendukung perppu pembubaran ormas radikal sehingga harus "dibunuh" di NTT adalah upaya sistematis dari kekuatan politik tertentu untuk menghancurkan kredibilitas PD di sana khususnya, dan di tingkat nasional umumnya.

“Pernyataan yang secara sederhana menyamakan sikap kritis terhadap perppu dan pembubaran HTI dengan sikap mendukung HTI dan ormas radikal sangat tendensius, menzalimi dengan maksud agar PD dijauhkan dari rakyat NTT,” kata Benny dalam keterangan resminya, Kamis (3/8).

BACA JUGA: PAN Sambut Positif Road Show Demokrat dan Gerindra

Menurut dia, tuduhan tidak berdasar dan keji itu tak pantas keluar dari seorang tokoh sekelas Victor Laiskodat. Tuduhan kejam tersebut justru mengerdilkan ketokohan yang bersangkutan dan sangat mengadu domba masyarakat NTT yang selama ini dikenal harmonis dan cinta damai.

Ajakan kepada rakyat untuk tidak mendukung dan memberi tempat kepada PD di NTT pasti berkaitan dengan kontestasi demokrasi yang segera akan berlangsung. Baik terkait pemilihan gubernur, dan pilkada di sepuluh kabupaten di NTT. “Ada keinginan dari kekuatan politik tertentu agar kader-kader terbaik PD tidak memimpin dan tidak ikut kontestasi dalam pilgub dan pilkada sepuluh kabupaten. Langkah ini sungguh kami sesalkan karena dapat menyesatkan dan hanya ingin menjauhkan PD dari rakyat NTT,” ujar wakil ketua Komisi III DPR itu.

BACA JUGA: Mungkinkah SBY Lebih Memilih Gubernur NTB Ketimbang AHY?

PD meminta seluruh rakyat NTT tetap tenang bekerja, menjaga perdamaian dan keharmonisan, tidak gampang diprovokasi oleh pernyataan-pernyataan politik dari tokoh-tokoh tertentu yang hendak mengganggu keharmonisan relasi antarkelompok masyarakat yang selama ini sudah terpelihara dengan baik.

“PD tingkat nasional termasuk PD NTT mendukung setiap ikhtiar pemerintah untuk menutup pintu terhadap tumbuh kembangnya ormas-ormas radikal di masyarakat yang secara tegas menolak ideologi Pancasila, NKRI, UUD 1945 dan anti-kebhinekaan,” papar Benny.

Dia mengatakan, bagi PD di seluruh wilayah Indonesia bahwa Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bineka Tunggal Ika adalah harga mati. Karena itu adalah menjadi panggilan sejarah PD untuk terus mengawal Pancasila, NKRI, kebhinekaan dan melaksanakan UUD 1945 secara murni dan konsekuen sebagai hukum negara tertinggi.

“Oleh karena itu, saya meminta saudara Victor Laiskodat segera mencabut tuduhan tak berdasar tersebut dan meminta-maaf kepada Partai Demokrat atas pernyataannya yang menyesatkan dan dapat menimbulkan keresahan publik di masyarakat NTT khususnya,” pungkas anak buah Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di PD ini. (boy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Anggap Jokowi Tidak Cepat, Demokrat Dorong Bentuk TPF Kasus Novel


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler