Benny Wullur Dukung Upaya Polisi Mengawal Lahan SMAK Dago

Rabu, 14 Agustus 2024 – 19:03 WIB
Pengacara Benny Wullur. Dok: source for JPNN.

jpnn.com, BANDUNG - Sekolah yang pernah menjadi tempat bertemunya kisah cinta Presiden ke-3 Republik Indonesia BJ Habibie dengan istrinya, Hasri Ainun Besari yakni SMAK Dago, Bandung , Jawa Barat kini meresahkan.

Terlebih setelah adanya kasus sengketa tanah antara YBPSMKJB atau SMAK Dago dengan PT GMI.

BACA JUGA: Ketika Siswa SMAK Frateran Berpameran

Benny Wullur selaku kuasa hukum dari YBPSMKJB mengatakan bahwa tanah yang awalnya baik-baik saja pada 27 Juli 2024 dimasukin oleh sekelompok ormas atas yang mengatakan perwakilan dari PT GMI.

"Akibat datang ormas yang menduduki lahan sekolahan itu untuk proses mengajar belajar sempat mengalami gangguan beberapa saat tetapi bersyukur dari pihak kepolisian bisa dapat mengatasi permasalahan,” ujar Benny dalam siaran persnya, Rabu (14/8).

BACA JUGA: Benny Minta Presiden Hingga Panglima TNI Turun Tangan di Sengketa Lahan SMAK Dago

Namun, kata Benny, pihak SMAK Dago saat ini masih mempunyai rasa khawatir dan takut ormas tersebut kembali datang lagi.

“Dan kami juga sudah meminta bantuan dari kepolisian untuk mengamankan SMAK Dago dari segala gangguan yang membahayakan,“ ujar Benny.

BACA JUGA: SMAK 5 Penabur Merayakan Keberagaman Bersama Glenn Fredly

“Kami pihak dari SMAK Dago yang diberikan hak untuk mengelola tanah negara ini. Kompensasi pada negara sudah beres dan lunas," sambung Benny.

Benny mengatakan bahwa Perkumpulan Lyceum Kristen (PLK) yang mengaku mendapat kuasa menguasai tanah tersebut, telah dikalahkan oleh pihak yayasan SMAK Dago. PLK terbukti saat ini tidak miliki legal standing atas kepemilikan lahan di SMAK Dago.

"Artinya, kalau PT GMI yang diduga mengaku-ngaku sudah beli dari PLK dari tahun 2015 itu hal yang tidak logis. Karena 2017, kami masih ada gugatan dari PLK ke yayasan (SMAK Dago)," katanya.

Pada saat SMAK Dago diduduki oleh sekelompok ormas, ratusan massa dari pihak SMAK Dago sempat melakukan aksi unjuk rasa di depan bekas bangunan SMAK Dago, di Jalan Ir. h. Juanda, Kota Bandung, Kamis 8 Agustus 2024.

Dalam aksi massa tersebut mereka meminta pihak yang menduduki lahan bekas SMAK Dago itu meninggalkan lahan tersebut sesuai hasil putusan pengadilan. Mereka beralasan, pengurus yayasan SMAK Dago telah menang di tingkat pengadilan

Massa pun mendesak pihak yang kini menduduki lahan bekas SMAK Dago itu meninggalkan lahan tersebut sesuai hasil putusan pengadilan, karena dinilai sudah tidak ada kepentingan lagi.

Bahkan di saat bersamaan dengan adanya aksi unjuk rasa pada 8 Agustus 2024 lalu, Wakil Ketua Komisi III DPR RI Habiburokhman dan beberapa anggota Komisi III DPR RI lainnya, yaitu Moh Rano Alfath, Heru Widodo, Nazarrudin Dek Gam, dan Supriansa juga datang dalam rangka kunker ke SMAK Dago tersebut mencobq mediasi antara pihak yayasan SMAK Dago dengan pihak yang menduduki lahan sekolah, PT GMI.

Walaupun dalam proses mediasi mereka masing-masing mengklaim atas kepemilikan lahan tersebut, tetapi berdasarkan surat dari Kementerian Keuangan, Habiburokhman menegaskan bahwa lahan SMAK Dago tersebut merupakan aset negara yang harus diselamatkan.

"Intinya adalah adanya surat Kementerian Keuangan. Kami concern terhadap aset negara. Banyak di daerah lain yang kami terima aset negara sekian tahun tiba-tiba dikuasai oleh pihak-pihak tidak jelas," ujar Habiburokhman di pada saat kunjungannya.

Untuk menghindari adanya kembali keributan akibatan kasus sengketa lahan SMAK Dago, pihak kepolisian masih terus melakukan penjagaan dan memberika garis police line di lahan tersebut. (cuy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Berkas Perkara Sengketa Tanah Dago Elos P21, Muller Bersaudara Segera Diadili!


Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler