NATUNA -- Keterlambatan kedatangan kapal pengangkut BBM jenis premium, solar, dan minyak tanah dari Tanjunguban ke Natuna memicu kepanikan warga, terutama pedagang pengecarHal ini lantaran sempat terjadi kelangkaan BBM, terutama premium, di pasaran
BACA JUGA: Pemprov Sumbar Gandeng Andalas Center
Hanya beberapa kios saja yang masih menjual, itu pun dijatah dua liter untuk satu jenis kendaraanKepala depot Pertamina Natuna Muhamdi menjelaskan, kapal tangker yang mengangkut BBM jenis premuim, solar dan minyak tanah dari Tanjunguban mengalami keterlambatan
BACA JUGA: Direksi Bank BUMN Segera Dirombak
"Sabtu pagi kapal baru sampai Natuna di depot Selat LampaBACA JUGA: Pemerintah Targetkan Swasembada Garam
Baru selesai malam hari dan langsung dikirim ke depot pertamina di Ranai," tukasnya.Kapal tangker yang mengangkut premium sebanyak 1400 kilo liter, minyak tanah 1300 kilo liter dan solar 1500 kilo liter, sudah siap didistribusikan ke masyarakatSekarang sudah normal kembaliMasyarakat jangan kawatir karena stok premium bisa mencukupi hingga satu bulan kedepan," jelasnya.
Sehari sebelumnya, masyarakat Natuna heboh karena kelangkaan premium ituHampir setiap pangkalan minyak (kios,red) yang menjual bensin, persediaannya kosongIsu bensin akan langka dalam dua pekan ke depan, langsung santer dan tersebar ke seluruh kota RanaiSejurus kemudian warga menjadi panik, dan beramai-ramai mencari pangkalan bensin.
Hanya beberapa kios saja yang masih menjual, itu pun dijatah dua liter untuk satu jenis kendaraanHarganya pun beragam, mulai Rp 7000 hingga Rp 15 Ribu perliterSatu-satunya stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di jalan Wan Muhammad Benteng, normalnya beroperasi mulai pukul 07.30 hingga pukul 17.00 WIBSabtu (23/1) lalu hanya buka selama tiga jam saja, yakni dari pukul 08.00 WIB hingga pukul 10.00 WIB sajaMenurut pegawai SPBU dikarenakan stok premium habis.
Erwan pegawai Dinas Perhubungan menuturkan, dirinya mendapatkan informasi bensin akan langka hingga dua minggu kedepanTerpaksa Erwan mencari bensin keliling kota Ranai sekitar pukul 22.15 WIB"Sudah saya putar seluruh Ranai, tak ada satu pun yang menjual bensinKemudian saya ada informasi di daerah Bandarsyah masih ada yang menjualTapi harganya Rp 15 ribu per literMau tak mau saya beliDari pada besok tak bisa jalan," tuturnyaNamun, kemarin situasi kembali normalSPBU sudah melayani pelanggan dengan normal(cca/sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Toyota Tarik Jutaan Mobil di AS
Redaktur : Tim Redaksi