Bentoel Bangun Bangsa & Parongpong Luncurkan Kampanye Pengelolaan Sampah Puntung Rokok

Selasa, 02 Juli 2024 – 10:35 WIB
Melalui payung program Bentoel Bangun Bangsa, Bentoel Group meluncurkan kampanye pengelolaan sampah puntung rokok yang disebut Bopong. Foto: supplied

jpnn.com, JAKARTA - Melalui payung program Bentoel Bangun Bangsa, Bentoel Group meluncurkan kampanye pengelolaan sampah puntung rokok yang disebut Bopong.

Program ini diluncurkan bersamaan dengan aksi bersih pantai yang dilakukan di Pulau Untung Jawa, Kepulauan Seribu, bekerja sama dengan Parongpong RAW Lab dan OceanKita pada Jumat (28/6).

BACA JUGA: Terima Sertifikat AEO, Bentoel Group Tancap Gas Perkuat Ekspor

Selain dihadiri langsung Presiden Direktur Bentoel Group William Lumentut, serta Direktur Utama Parongpong RAW Lab, Rendy Aditya Wachid, kegiatan ini juga melibatkan perwakilan karyawan, masyarakat lokal, serta awak media untuk meningkatkan kesadaran bersama tentang urgensi masalah sampah di daerah wisata dan pesisir.

Program Bopong ini merupakan kolaborasi antara Bentoel Group dan Parongpong RAW Lab untuk menyediakan solusi terhadap permasalahan sampah puntung rokok dengan cara menyediakan tempat penyetoran (drop box) sampah puntung di tujuh titik di Jakarta dan Bandung.

BACA JUGA: Bentoel Group Tingkatkan Kualitas dan Daya Saing UMKM di NTT

Program ini akan berlangsung selama enam bulan dengan fokus pada empat pilar utama, yakni peningkatan kesadaran masyarakat, pengumpulan sampah puntung rokok, pelibatan komunitas, dan daur ulang sampah.

Selanjutnya, sampah puntung rokok yang terkumpul nantinya akan melalui proses prototech hydrothermal treatment milik Parongpong RAW Lab, dan diubah menjadi material terbarukan (renewable material) berupa berbagai bentuk furniture.

BACA JUGA: Gegara Perselisihan Penggunaan Gereja, Jemaat Bentrok di Jakarta Timur

Sebelumnya, program Bopong telah diujicobakan di Bandung pada tahun 2023 dengan menggandeng sebanyak 53 hotel, restoran dan kafe (horeka) dan berbagai komunitas setempat dalam upaya edukasi dan pengumpulan sampah puntung rokok. Hasilnya, sebanyak 160 kilogram sampah puntung rokok berhasil terkumpul dalam tiga bulan.

“Senang sekali hari ini kami bisa bekerja sama dengan Parongpong RAW Lab dan OceanKita dalam menyelenggarakan kegiatan bersih pantai. Inisiatif ini sejalan dengan strategi kami untuk menempatkan ESG di garda terdepan sebagai bagian dari transformasi bisnis untuk Menciptakan Masa Depan yang Lebih Baik (A Better Tomorrow)," kata Presiden Direktur Bentoel Group William Lumentut.

Aksi bersih pantai ini merupakan bagian dari peluncuran program BOPONG 2.0, kampanye pengolahan sampah puntung rokok yang merupakan kolaborasi antara Bentoel Bangun Bangsa dengan Parongpong RAW Lab.

"Melalui Program Bopong 2.0, kami bangga menjadi pionir di industri dan ingin menjadi bagian dari solusi terhadap permasalahan sampah puntung rokok dengan turut serta melibatkan berbagai pemangku kepentingan dan masyarakat luas. Kami berkomitmen untuk terus menciptakan dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat sekitar,” sambungnya.

Sementara itu, Direktur Utama Parongpong RAW Lab Rendy Aditya Wachid mengatakan menurut data Ocean Conservation yang diambil dari hasil coastal cleanup mereka di tahun 2021, puntung rokok adalah jenis sampah kedua yang paling banyak ditemukan di pantai. Puntung rokok juga rawan berakhir di selokan dan saluran air yang kemudian terbawa ke laut.

“Program kolaborasi dengan Bentoel Bangun Bangsa ini merupakan contoh bentuk sinergi yang baik antara sektor bisnis dan komunitas dalam mencari solusi bersama atas permasalahan sampah. Kami berharap dapat turut menginspirasi banyak pihak di luar sana untuk turut ambil bagian,” katanya.

Parongpong RAW Lab merupakan laboratorium riset dan pengembangan yang berfokus pada keberlanjutan, ekonomi sirkular, dan inovasi material. Parongpong RAW Lab berkolaborasi dengan bisnis dan industri untuk mengolah sampah residu menjadi material bernilai tinggi.

"OceanKita adalah salah satu perusahaan dalam Parongpong Group yang menyediakan solusi komprehensif, inovatif, dan hemat biaya untuk mengurangi sampah dan polusi laut. Mulai dari pengumpulan sampah laut hingga pengolahan plastik dan layanan lainnya, OceanKita bekerja sama dengan komunitas pesisir guna memastikan masa depan yang berkelanjutan," ujarnya. (rhs/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Fakta-Fakta Pembunuhan Pegawai Koperasi di Palembang, Nomor 4 Bikin Bergeleng


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler