Bentrok di Wamena, Anggota TNI Tewas

Wakil Bupati Jayawijaya Terkena Panah

Kamis, 23 Februari 2012 – 01:30 WIB

WAMENA – Kota Wamena, Rabu (22/2) siang sempat tegang akibat bentrok antar warga yang terjadi di Pasar Sinakma, Distrik Wamena Kota, Kabupaten Jayawijaya.  Ratusan warga dilaporkan menyerbu  warga lainnya di Sinakma.
  
Akibat bentrok ini, seorang anggota TNI atas nama Serma Bambang Anggota Korem 172/PWY yang diperbantukan ke Kodim 1702/Jayawijaya tewas dibacok dan terkena panah. Wakil Bupati Jayawijaya, Jhon Richard Banua pun juga terkena panah dan seorang warga terkena peluru nyasar. Selain itu, massa yang bentrok menghacurkan beberapa kios, merusak mobil dan membakar motor.
 
Dari data yang dihimpun Cenderawasih Pos (JPNN Group) dari lapangan, bentrok antar kedua kelompok warga ini berawal dari salah seorang pemuda yang diduga mabuk, menggunakan ojek dan  melakukan pemalakan kepada sejumlah tukang ojek, termasuk  warga masyarakat di sekitar terminal dan Pasar Sinakma.
 
Pemuda ini kemudian dipukul oleh beberapa warga. Setelah dipukul, pemuda tadi melaporkan  hal itu kepada kelompok masyarakatnya. Tak lama kemudian,  sekitar pukul 15.30 WIT, ratusan warga dari kampung pemuda ini datang dan secara membabi buta menyerang warga dan beberapa tukang ojek di Pasar Sinakma. Bentrok tak dapat dihidarkan.
 
Wakil Bupati Jayawijaya, John R Banua yang tiba di lokasi bentrok berusaha menenangkan massa dan melakukan negosiasi dengan salah satu kelompok. Namun saat melakukan dialog, tanpa diduga, dari massa yang berkerumun itu ada yang tiba-tiba menyerang petugas polisi dan wakib bupati. Serma Bambang Anggota Korem 172/PWY, yang juga sebagai ajudan wakil bupati berusaha menghalangi serangan tiba-tiba itu terkena panah di punggung dan dan luka bacok di kedua kakinya.  Wakil Bupati sendiri terkena panah di punggung.
 
Keduanya dibawa ke UGD RSUD Wamena untuk mendapat perawatan medis, namun nyawa Serma Bambang tidak tertolong akibat pendarahan hebat. Sementara Wakil Bupati Jhon R Banua dapat diselamatkan.
 
Selain wakil bupati dan ajudannya yang jadi korban akibat serangan kelompok masyarakat  tersebut,  salah satu warga pun terkena peluru nyasar petugas polres dibagian perut saat petugas  pembubaran dan penyisiran terhadap kelompok masyarakat yang saling bentrok itu .
 
Petugas  Polres Jayawijaya yang turun langsung melakukan pengamanan bentrok tersebut berhasil membubarkan  salah satu kelompok masyarakat yang melakukan penyerangan.
  
Akibat dari amukan massa ini juga dua mobil patroli milik Polres Jawaijaya bagian kaca depan hancur terkena lemparan batu. Selain itu, satu mobil Terioz milik seorang warga yang melintas saat aksi massa  itu juga terkena lemparan bantu hingga bagian kaca  belakang pecah. Beberapa kios-kios  yang ada di depan rumah Dinas Koramil juga mencari sasaran amuk massa.
 
Para pedagang  di pasar Sinakma pun ikut ketakutan  dan menutup semua ruko, kois, warung akibat amukan massa ini. Para tukang ojek, tukang becak  juga ikut ketakutan  sehingga tidak bisa narik penumpang.
  
Danrem 172/PWY Kolonel Infrantri Ibnu Widodo kepada wartawan di Jayapura, Rabu (22/2) mengatakan bahwa benar salah satu anggotanya meninggal di rumah sakit setelah kena bacok di bagian kepala dan dipanah.

”Saat itu anggota berada di lokasi karena lokasi kejadian berdekatan dengan Asrama Kodim 1702/Jayawijaya dan melihat ada kerusuhan, selanjutnya mendatangi lokasi untuk mengetahui apa yang terjadi, tetapi justru dia yang dibacok,” ujar Danrem.
 
Selain korban tewas, Wakil Bupati Jayawijaya John R Banua juga terluka terkena panah dan seorang anggota TNI yang lainnya yaitu Serka Andi terluka bagian kepala terkena lemparan batu.
 
Danrem Ibnu berharap Polisi bisa segera menangkap pelaku pembacokan yang menewaskan anggotanya dan memproses secara hukum serta menenangkan kembali keadaan di Wamena.
 
Selain itu Danrem Ibnu, Kamis (23/2) berencana akan berangkat ke Wamena untuk menjemput jenazah anak buahnya dan akan diterbangkan ke Makorem 172/PWY kemudian di makamkan.
 
Sedangkan terkait kronologis kejadian, dari informasi yang di ketahuinya, Danrem Ibnu mengatakan bahwa salah satu tukang ojek melakukan pemukulan terhadap penumpangnya yang enggan memberikan bayaran, setelah diantar ke tempat tujuannya.
 
”Seorang yang menumpang naik ojek ke Wamena, namun saat tiba ke tempat tujuan yaitu Pasar Sinagma, penumpang turun namun menolak untuk membayar. Sedangkan tukang ojek yang kecewa langsung memukulnya,” terangnya.
 
Tidak lama berselang, si penumpang kembali ke kampungnya dan membawa teman-teman dan saudara-saudaranya dengan jumlah yang cukup banyak dan membawa senjata tradisional, panah, parang kampak menyerang ke Pasar Sinagma.
 
Sehingga terjadilah bentrok dengan ratusan warga, sementara aparat kepolisian langsung datang untuk melerai sambil mengeluarkan tembakan peringatan, tetapi massa justru semakin emosi.
 
Sedangkan keadaan saat ini, dari informasi anak buah di sana, keadaan sudah mulai terkendali, namun aparat masih terus berjaga-jaga. Sekitar pukul 17.00 WIT, kondisi Kota Wamena sudah mulai kondusif, namun aparat polisi masih berjaga-jaga, karena dikhawatirkan adanya  bentrokan susulan lagi.
 
Hingga berita ini diunduh, belum diketahui berapa korban jiwa akibat bentrokan tersebut. Kapolres Jayapura, AKBP Alfian Budianto belum bisa dikonfirmasi terkait bentrokan ini. (ben/ro/luc)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Nikmati Pil Happy Five Bersama Wanita Saat Karaoke


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler