Bentrok Maluku Bukan SARA

Senin, 31 Desember 2012 – 07:56 WIB
JAKARTA - Mabes Polri memberi atensi khusus pada peristiwa bentrok berdarah di Maluku.Walaupun penyebab pasti bentrok itu belum diketahui, namun Polri yakin bukan masalah SARA

"Kita monitor terus. Tim dari Polda Maluku juga sudah di lokasi. Penyebabnya bukan SARA,"ujar Kepala Bidang Penerangan Umum Mabes Polri Kombes Agus Rianto di Jakarta kemarin (30/12).

Bentrok berdarah terjadi antara warga Sepa, Kecamatan Amahai, Maluku Tengah dengan warga Hualoy, Kabupaten Seram Bagian Barat, Sabtu 29 Desember 2012 lalu. Lima korban tewas.

Informasinya ada yang menggunakan senjata rakitan, ini masih kami data lebih lanjut. Senjata rakitan itu kan mudah dibuat, dari pipa atau besi-besi yang ada, pelurunya juga bisa dari gotri dan sebagainya,"katanya. Saat ini, sedikitnya 200 aparat gabungan Polri dan TNI masih melakukan pengamanan di Kecamatan Amahai Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku Tengah.

"Situasi sudah kondusif, kapolda (Maluku) juga sudah di lokasi. Ada lebih dari 200 aparat gabungan. Di perbatasan juga dilakukan pengamanan," ujar Agus.

Akibat insiden itu sebanyak 110 warga Desa Hualoy mengungsi dan diamankan Mapolres Maluku Tengah. Sementara jenazah korban tewas juga sudah dievakuasi ke Ambon.

Menurut Agus, bentrok bermula dari insiden kecelakaan, mobil warga Sepa yang akan menghadiri pelantikan Raja Desa Kamarin menyenggol seorang warga yang mabuk, Jumat lalu.

Warga Huolay yang marah dan tak terima mencegat rombongan warga Sepa yang kembali dari acara. Sekitar Sabtu pukul 14.30 terjadilah bentrok. Aparat sempat datang ke lokasi namun terlambat. " Kami sedang evaluasi protap pengamanan saat kejadian," kata mantan Kabidhumas Polda Jawa Barat itu. (rdl)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Polisi Melemah, Rakyat Melawan

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler