jpnn.com, JAYAPURA - Perang atau bentrok antarkampung terjadi di Jayapura, Papua, menyebabkan tujuh orang terluka, satu di antaranya kritis.
Bentrokan yang terjadi disepanjang ruas jalan trans Jayapura-Holtekam Kamis (10/9) petang, dipicu masalah hak ulayat tanah antara kampung Nafri dan Enggros.
Ketujuh korban yang mengalami luka-luka saat ini dirawat di RS Bhayangkara dan RS TNI AL Hamadi.
Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw kepada ANTARA, di Jayapura, Jumat (11/9) pagi mengatakan sempat mendatangi kedua kelompok masyarakat dan meminta untuk tidak saling menyerang.
Dalam pertemuan tersebut dirinya mengajak untuk sementara warga menahan diri agar tidak korban lagi.
BACA JUGA: 25 Kepala Kampung di Puncak Jaya Kompak Mengadu ke Kejati Papua, Ada Apa?
Polda Papua akan melakukan pendampingan guna menyelesaikan kasus tersebut.
Polda Papua akan memfasilitasi untuk membicarakan masalah hak ulayat dengan menghadirkan perwakilan dari Kampung Nafri, Enggros, Tobati dan Skouw.
Dalam pertemuan Kamis malam itu pihaknya juga minta warga membuka kembali akses jalan yang sempat ditutup agar aktivitas masyarakat kembali normal.
"Saat ini situasi sudah kondusif, " kata Kapolda Papua Irjen Pol Waterpauw.
Bentrokan antarkampung menyebabkan 10 pondok wisata yang ada disepanjang pantai Holtekam ludes terbakar dan dua unit mobil rusak. (antara/jpnn)
BACA JUGA: Kantor Klasis GPI Teluk Bintuni Jadi Ikon Baru di Papua Barat
BACA JUGA: Serangan Balik Kapitra Ampera untuk Para Penyerang Uni Puan, Menohok
Redaktur & Reporter : Soetomo