Bentrok Pemuda, 1 Tewas, 1 Kritis

Selasa, 09 April 2013 – 05:52 WIB
KENDARI - Sulit menemukan kedamaian di kawasan pemukiman penduduk Gunung Jati dan Jati Mekar, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara. Drama berdarah dari aksi kekerasan kembali terjadi, hanya berselang beberapa hari dari peristiwa-peristiwa serupa, sebelumnya. Kali ini pertikaian justru melibatkan dua kubu dari satu wilayah di Kelurahan Jati Mekar (otorita pemekaran Kelurahan Gunung Jati) sejak Minggu (7/4) pukul 19.00 Wita hingga Senin (8/4) dinihari.
   
Dari bentrokan tersebut, seorang pemuda meninggal dunia sementara satu lainnya mengalami kritis dan saat ini masih terbaring di rumah sakit akibat terkena anak panah diperut. Aparat kepolisian lagi-lagi harus naik gunung melakukan pengamanan.

Pemicu insiden maut itu bermula ketika Hikman, warga Jati Mekar hendak pulang ke rumah usai menghadiri pesta di kediaman kerabatnya. Dalam perjalanan pulang, pemuda 20 tahunan itu terkena anak panah di perutnya dan langsung tersungkur penuh lumuran darah. Beruntung, nyawa Hikman masih bisa tertolong dan dibawa ke rumah sakit.
   
Keluarga Hikman yang mendengar informasi tersebut langsung murka dan menyiapkan aksi balasan. Mereka langsung menyerang kelompok pemuda yang diduga telah mencelakai Hikman. Pertikaian dengan menggunakan senjata tajam dan panah berlangsung.

Satu pemuda bernama Adrian pun tewas setelah sebuah anak panah bersarang di lehernya. Polisi yang mendengar pecahnya bentrokan langsung menuju tempat kejadian untuk melakukan pencegahan dan pengamanan. Hingga pukul 01.00 dinihari kemarin, aparat terus melakukan pengejaran pada para pelaku yang diduga terlibat perkelahian tersebut hingga ke hutan.
   
Kendari, AKP Rofikoh Yunianto terlihat saling kejar-kejaran dengan para pelaku. Polisi bahkan harus mengeluarkan dua kali tembakan peringatan ke udara agar para tersangka menyerahkan diri. Akhirnya, lima pria diamankan dan kini menjalani pemeriksaan di Polres Kendari. "Hingga saat ini para pelaku yang telah berhasil diamankan masih dalam pemeriksaan intensif untuk mengetahui keterlibatan masing-masing. Mereka berinisial H, G, I, D dan R," kata Rofikoh saat ditemui di ruang kerjanya.
   
Dari hasil penyisiran yang dilakukan aparat Kepolisian dan TNI, ditemukan barang bukti sebanyak 15 mata busur, dua ketapel, enam parang dan masing-masing satu badik serta bom molotov.

"Pemicu bentrok diduga karena dendam lama yang diungkit kembali. Pelaku bentrokan bukan antar lorong seperti yang sering terjadi sebelumnya, melainkan warga Jati Mekar saja, yang melibatkan antar dusun atau kompleks," ungkap Kasatreskrim.

Sampai kini polisi masih terus mencari pelaku lainnya yang ikut terlibat dalam bentrokan. Sebanyak satu satuan setingkat kompi Brimobda Sultra, dua peleton Pengendalian Massa Polres Kendari, para anggota Polsek diback up personil Polda dan TNI masih terus berjaga. (kdi/awa/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mandi di Sungai, Pelajar Disambar Buaya

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler