Mandi di Sungai, Pelajar Disambar Buaya

Senin, 08 April 2013 – 11:08 WIB
SANGATTA - Buaya yang mengganas kembali menggemparkan warga Sangatta. Kali ini, Syahruni Disi (16) menjadi korbannya. Siswa kelas I SMK Bengalon itu diterkam buaya saat akan mandi Sabtu (6/4) sore di Sungai Perdau, Kecamatan Bengalon. Warga Dusun Perdau Dalam RT 04 Desa Sepaso tersebut langsung hilang bersama buaya muara yang menyambar dan kemudian membawanya ke dalam air. 

Aparat Polsek Bengalon dibantu Koramil, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kutim, Basarnas, dan warga setempat turut melakukan pencarian terhadap korban.

"Pencarian korban masih dilakukan. Pencarian dilakukan mulai dari titik korban diterkam menuju arah hulu dan hilir," jelas Kapolres Kutim AKBP Budi Santosa didampingi Kasubag Humas AKP I Ketut Cakri, seperti diberitakan Bontang Post (JPNN Grup), Senin (8/4).

Dari keterangan adik korban, Fitri Cahyati (14), saat itu dia bersama kakaknya mandi di pinggir Sungai Perdau yang berada tepat di belakang rumahnya. Pada saat korban menimba air menggunakan gayung, tiba-tiba tangan kanannya disambar buaya.
 
Korban pun langsung ditarik ke dalam air sambil berteriak minta tolong. Mendengar teriakan korban, Fitri ikut berteriak. Teriakan itu membuat ayah korban Bisi (42), bergegas menolong anaknya. Namun sayang, dalam sekejap buaya yang membawa korban langsung hilang ke dalam air.

"Diduga karena kaget, korban tidak sempat memberikan perlawanan. Tim di lapangan terus berusaha menemukan korban," sebut Kapolres.

Fitri mengaku tidak mengira jika kebersamaannya dengan sang kakak dipemandian merupakan hari terakhir. Meski demikian, dia  berharap kakaknya bisa ditemukan dalam keadaan selamat.

"Karena sempat diteriaki warga, semoga saja kakak dilepaskan sehingga bisa selamat," kata Fitri dengan raut muka sedih.

Sementara Bisi mengakui, memang di sekitar tempat tinggalnya kerap terlihat buaya. Hanya saja dia tidak mengetahui dimana letak sarang buaya itu. Dia pun berharap agar putrinya tersebut dapat segera ditemukan.

"Warga memang takut dengan situasi sungai yang terdapat buaya. Tapi karena sungai ini satu-satunya sumber air bagi warga, sehingga terpaksa menggunakannya meski waswas. Kami sekeluarga sudah pasrah dan menyerahkan sepenuhnya kepada Allah SWT," ujar Bisi dihubungi melalui telepon genggamnya.(aj/fuz/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Selingkuhan Setubuhi dan Cekik Nurmala Sampai Mati

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler