Bentrok Tanpa Tembakan Tentara India vs Tiongkok, 20 Pasukan Tewas

Rabu, 17 Juni 2020 – 12:45 WIB
Garis aktual perbatasan yang disengketakan antara China dan India dalam gambar satelit handout dari Danau Pangong milik Planet Labs yang diambil pada 27 Mei 2020. Foto: ANTARA FOTO/Planet Labs/Handout via REUTERS/wsj.

jpnn.com, NEW DELHI - Terjadi lagi bentrokan tentara India vs pasukan Tiongkok di sebuah perbatasan yang disengketakan, Senin (15/6).

Angkatan Darat India melaporkan, Selasa (16/6), 20 tentaranya tewas dalam bentrokan.

BACA JUGA: Pesawat Militer Amerika Masuk Taiwan, Respons Tiongkok Sangat Lembek

Bentrokan itu merupakan peningkatan sangat buruk pada ketegangan yang telah berlangsung selama berminggu-minggu antara kedua raksasa Asia itu di Himalaya bagian barat.

Kementerian Luar Negeri Tiongkok membenarkan bahwa pada Senin (15/6) terjadi "konfrontasi fisik yang disertai kekerasan" di wilayah perbatasan itu.

BACA JUGA: Pertempuran Tiongkok Vs India, Tentara Tewas Bertambah Lagi

Kemlu Tiongkok tidak menyebutkan soal korban. Namun Kementerian Luar Negeri India mengatakan korban berjatuhan di kedua pihak.

Seorang sumber di pemerintahan India mengatakan tentara-tentara di lokasi bertempur dengan menggunakan tongkat-tongkat baja dan batu.

BACA JUGA: Berhenti jadi Sopir Raffi Ahmad, Dorce Gamalama Ungkap Alasan Sebenarnya, Oh Ternyata

Menurutnya, tidak ada tembakan yang dikeluarkan.

Tiongkok dan India telah saling melemparkan tuduhan, soal siapa yang bersalah atas bentrokan tersebut pada Senin di padang salju Ladakh, usai para pejabat militer bertemu untuk menangani situasi.

Pada Senin malam, kata Angkatan Darat India mengatakan dalam pernyataan bahwa sekelompok tentara mulai bentrok di Lembah Galwan.

Militer India itu menambahkan bahwa saat ini kedua pihak sudah dilerai.

"Korban jatuh di kedua belah pihak, seharusnya keadaan itu bisa dihindarkan kalau perjanjian pada tingkat lebih tinggi dipatuhi oleh pihak China," kata juru bicara Kemlu India Anurag Srivastava dalam pernyataan.

Juru bicara Kemlu China, Zhao Lijian, mengatakan ada pelanggaran serius terhadap konsensus yang dicapai kedua negara.

"Yang mengejutkan adalah bahwa pada 15 Juni, pihak India melakukan pelanggaran parah terhadap konsensus kita dan dua kali menerobos garis perbatasan, juga memprovokasi dan menyerang pasukan China, menyebabkan konfrontasi fisik yang keras antara kedua pasukan perbatasan," kata juru bicara Kemlu, Zhao kepada para wartawan di Beijing.

India mengatakan pihaknya beroperasi di wilayahnya di kawasan Garis Pengendali Sesungguhnya, yang merupakan perbatasan de facto.

Sejak awal Mei, ratusan tentara kedua negara saling berhadapan di tiga lokasi.

Kedua pihak saling tuduh bahwa masing-masing menerobos perbatasan.

Jatuhnya korban jiwa merupakan yang pertama kali sejak kedua negara bertetangga itu terakhir kali terlibat pertikaian keras menyangkut perbatasan pada 1967. (Reuters/antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler