jpnn.com, BANJARMASIN - Kapal MV Keneukai, pengangkut semen, mengalami musibah di perairan Sungai Barito, Jumat (8/12) siang sekira pukul 15.00 Wita.
Posisi lokasi kejadian tidak jauh dari Pelabuhan Trisakti Banjarmasin.
BACA JUGA: Kejar Waria Lincah, Personel Satpol PP Terkilir
Kapal kargo tersebut dinakhodai Muhammad Lukman, 27, ditumpangi 13 kru. Kapal itu perlahan tenggelam di tengah perairan sungai Barito. Jumlah muatan semen yang diangkut sebanyak 52.000 sak.
Pantauan di lokasi bersama personel Lanal Banjarmasin, kapal kargo itu tenggelam di bagian buritan kapal, sementara bagian haluan masih mengapung. Di lokasi juga masih tercium aroma bahan bakar solar yang mengambang di sungai.
BACA JUGA: Dikeroyok Gara-Gara Perempuan, Rahmad Jatuh dari Lantai 2
Menurut Lukman, sebelum kejadian posisi kapal masih lego atau labuh jangkar sepekan berada di atas permukaan Sungai Barito. Namun, kemarin kondisi sungai dalam keadaan surut, dan arus sungai sengat deras. Sekira pukul tiga siang, kapal tergeser mundur karena posisi jangkar tidak pada posisi menancap di dasar sungai.
Mengetahui hal itu, semua kru kapal berusaha mengoperasikan mesin. Namun, belum sempat jalan, badan kapal tak bisa menghindari bangkai kapal yang persis ada di belakang kapal kargo tersebut.
BACA JUGA: Dua Speed Boat Tabrakan di Muara Kumbang, 1 Tewas, 3 Hilang
“Kapal tidak bisa dikendalikan, terbawa arus sungai dan jangkar menjadi larat. Kami tahu ada bangkai kapal (di belakang, Red), tapi upaya menghindari benturan tidak bisa,” kisah Lukman.
Saat jangkar larat, semua kru kapal posisi masih di atas kapal dan masih pada posisi tugas masing-masing. Kapal rencananya berlayar menuju pelabuhan Lembar, NTT.
“Kami langsung diberikan pertolongan oleh tim Syahbandar, tim keagenan kapal, dan perahu yang melintas di sungai Barito. Semuanya selamat dan dievakuasi ke daratan,” katanya.
Kasat Polair Polresta Banjarmasin, Kompol Windy Syahputra mengungkapkan pihaknya menerima laporan sekira pukul 17.00 sore terkait tenggelam kapal tersebut. Musibah masih dalam proses penyelidikan pihaknya.
“Anggota masih melakukan pemeriksaan kepada sejumlah kru kapal. Keterangan sementara yang kami dapat bahwa kapal tersebut larat, dan kru kapal tak sempat menghidupkan mesin dan lambung kapal sebelah kiri terbentur dengan bangkai kapal di lokasi, sehingga terjadi kebocoran,” jelas Windy.
Kepala Basarnas Banjarmasin, Mujiono menjelaskan setelah menerima informasi langsung terjun ke lokasi bersama sejumlah kru.
“Ada dua tim sebanyak 10 orang terjun ke lokasi mengambil langkah antisipasi terjadi hal yang tak diinginkan,” kata Mujiono.
Menurut Mujiono, kapal kargo tersebut sudah dibekali peralatan canggih dan bisa memberikan signal darurat yang bisa didengar ke seluruh Indonesia dan luar negeri.
“Kalau signal itu tidak kami tindaklanjuti maka responsifnya kurang. Alhamdulillah semua kru kapal berhasil diselamatkan ke daratan bersama tim gabungan,” ujarnya.(lan/gr/dye)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ekonomi Lesu, Genjot Pajak Hotel dan Restoran
Redaktur & Reporter : Budi