Kota terbesar kedua di Australia, Melbourne sedang menjalani 'lockdown' kedua menyusul meningkatnya angka penularan. Akhir pekan kemarin polisi telah mengeluarkan setidaknya 60 denda kepada pelanggar 'lockdown'.
Jumat kemarin (10/06), Kepolisian Victoria menjatuhkan denda kepada 16 orang di sebuah rumah di kawasan Dandenong yang sedang merayakan pesta ulang tahun.
BACA JUGA: Wah Gawat, Para PSK Unjuk Rasa Minta Tempat Prostitusi Dibuka Kembali saat Pandemi
Polisi mendapatkan informasi soal pesta tersebut, setelah petugas paramedis melihat ada dua orang yang memesan KFC untuk 20 orang pada pukul 1:30 dini hari.
"Petugas paramedis berbicara kepada karyawan KFC dan melaporkan kepada kami," ujar Chief Comissioner Victoria Police, Shane Patton.
BACA JUGA: Vaksin COVID-19 Buatan Australia Mulai Diuji Coba Pada Manusia
"Kita mencatat plat nomer mereka dan mengikutinya hingga ke alamat di Dandenong." Photo: Metropolitan Melbourne and the Mitchell Shire will be subject to stage-three lockdown restrictions from July 9. (ABC News: Jarrod Fankhauser)
BACA JUGA: Seribu Tentara dan Lima Juta Masker Dikirim ke Melbourne untuk Tangani Corona
Di rumah tersebut, polisi menemukan dua orang yang sedang tertidur dan 16 orang lainnya bersembunyi di belakang rumah.
16 orang dijatuhi denda dengan total denda mencapai AU$26.000, atau lebih dari Rp260 juta.
Sejak aturan pembatasan diperketat kembali di kawasan metropolitan Melbourne mulai 9 Juli lalu, Kepolisian Victoria telah mengeluarkan 60 denda.
Melbourne menjalani 'lockdown' setidaknya selama enam minggu dan sejumlah pengamat mengatakan meningkatnya kembali penularan virus corona di kota ini bisa terjadi di mana saja, sehingga pelonggaran aturan sebaiknya tak dilakukan terburu-buru. Pelanggaran aturan 'lockdown' di Melbourne selama akhir pekan: 10 orang di sebuah apartemen di jalan La Trobe, Docklands, lima diantaranya juga terlibat dalam kejahatan pengerusakan Tujuh orang ditangkap di apartemen jalan Sutherland Street karena sedang berkumpul, lima dikenai denda Pasangan asal Docklands didenda setelah mengunjungi rumah liburan mereka di kawasan Phillip Island 12 warga Victoria diinterogasi di sejumlah titik perbatasan negara bagian Victoria
Unit Industri Seks dari Kepolisian Victoria juga telah menjatuhkan denda kepada empat orang di sebuah apartemen di kawasan Glen Waverley, sekitar 26 km dari pusat kota Melbourne.
Polisi menemukan apartemen tersebut telah digunakan untuk "memfasilitasi kegiatan seks komersial".
Sementara itu enam orang warga Victoria telah dijatuhi denda lebih dari AU$24.000, atau lebih dari Rp240 juta karena berbohong saat mengisi formulir saat hendak memasuki perbatasan negara bagian Queensland.
Polisi mengatakan saat mencoba masuk ke Queensland dengan sebuah mobil minivan, keenam orang tersebut mengaku jika mereka bekerja di negara bagian New South Wales dalam tiga pekan terakhir. Baca juga: Pasang surut bisnis milik warga Indonesia di Melbourne di tengah 'lockdown' kedua Kabar warga Indonesia di Victoria ketika penularan virus corona kembali meningkat Warga Melbourne kini disarankan menggunakan masker
Tapi polisi menemukan bukti dari telepon mereka sendiri jika mereka pernah berada di kawasan 'hotspot' kota Melbourne selama dua minggu.
Selain masing-masing mendapatkan denda sebesar AU$4.000, atau lebih dari Rp40 juta, mereka juga diminta untuk meninggalkan perbatasan Queensland dengan segera.
Premier Annastacia Palaszczuk, Menteri Utama di Queensland, kembali menegaskan warga Victoria tidak bisa datang ke Queensland sampai batas waktu yang belum ditentukan. Photo: Sejumlah warga dari negara bagian Victoria juga telah dijatuhi denda di perbatasan, seperti sekelompok orang yang mencoba masuk ke Queensland. (ABC News: Daniel Fermer)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Hadapi Vonis, Teroris Australia Penyerang Masjid Tolak Didampingi Pengacara