Beraksi Hanya Tiga Menit, Gondol Rp 29 Juta

Minggu, 15 Januari 2017 – 14:40 WIB
Ilustrasi. Foto: pixabay

jpnn.com - jpnn.com - Pencurian dengan modus pecah kaca mobil masih menghantui warga metropolis.

Setelah dua mobil menjadi sasaran pelaku pada Senin (9/1), kemarin (14/1) peristiwa serupa terjadi di Darmo Indah Barat I.

BACA JUGA: Hati-Hati Serangan Pecah Kaca Mobil

Sebuah Suzuki Swift abu-abu milik Rita Kurnia menjadi sasaran. Kaca mobil depan sebelah kiri dipecah.

Pelaku diduga juga mencongkel kaca tersebut. Indikasi itu terlihat dari karet penyekat kaca mobil yang terlihat bengkok.

BACA JUGA: Dor! Spesialis Pecah Kaca Mobil Ambruk Ditembak Polisi

Peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 14.00. Saat itu Rita berkunjung ke rumah temannya.

Beny Tandiono, kakak korban, bergegas menuju lokasi setelah dihubungi Rita perihal pencurian itu.

''Adik saya mau ngambil koper karena sore nanti (kemarin, Red) berangkat ke Bali,'' jelas Beny kepada Jawa Pos.

Sebuah ransel raib dari mobil tersebut. Ransel itu berisi laptop, iPhone 5s, dan beberapa dokumen penting.

Berdasar pengakuan Beny, jika ditotal, nilai barang-barang tersebut mencapai Rp 29 juta.

''Saya beli tasnya saja Rp 15 juta,'' kata pria yang berwirausaha di bidang biji plastik itu.

Setelah tiba di lokasi, Beny segera mencari jejak pelaku. Di rumah teman adiknya, tidak ada kamera closed-circuit television (CCTV).

Dia lalu mencoba mencari ke rumah sekitar. Hasilnya, ada CCTV salah seorang tetangga yang menyorot ke arah mobil bernopol L 1082 ZG tersebut.

Jarak kamera dengan mobil itu memang jauh, lebih dari 10 meter. Gambar yang disorot pun tidak terlalu jelas.

Sebab, sisi kanan kamera tertutup oleh ranting pohon.

''Tapi, pelaku sedikit terlihat. Jumlahnya dua orang. Motornya tampak seperti Yamaha MX,'' ungkap Beny.

Aksi pecah kaca tersebut berlangsung cepat. Dua pelaku yang berboncengan dengan menggunakan motor beraksi tak kurang dari tiga menit.

Hal itu bisa dilihat dari waktu yang tercatat di kamera pengawas.

Selain itu, orang tua teman Rita mengaku sempat melihat kaca kiri depan mobil tersebut masih utuh saat dirinya naik motor.
''Saya cuma muter di depan situ. Saat saya balik lagi, kacanya sudah pecah,'' ucap Beny berdasar pengakuan orang tua teman adiknya.

Tidak banyak saksi yang melihat kejahatan itu. Memang ada motor dan mobil yang berseliweran.

Namun, mereka sama sekali tidak curiga ada dua orang yang hendak berbuat jahat.

Petugas sekuriti perumahan tersebut juga berkeliling kompleks sehingga tidak langsung mengetahui adanya dua orang yang memecah kaca mobil.

Berdasar rekaman CCTV, memang terlihat dua orang yang berboncengan.

Meski sedikit tertutup ranting, terlihat ada motor yang berhenti di kiri jalan.

Setelah berhenti, pelaku yang duduk di belakang turun. Dia lantas menghampiri mobil sasaran.

Namun, percobaan pertama urung dilakukan saat ada mobil lain yang melintas.

Pelaku kemudian mondar-mandir, berjalan ke barat, lalu kembali mendekati Swift tersebut.

Saat sudah dekat, sang joki yang mengawasi terlihat menyeberangkan motornya ke sisi jalan yang lain.

Tidak sampai sepuluh detik, joki sudah mendekatkan diri kepada eksekutor.

Meski tidak terekam kamera pengawas, pelaku diduga kabur melalui gerbang perumahan sebelah timur.

Setelah melihat CCTV, Beny langsung melapor ke Polsek Tandes.

Seorang polisi terlihat menggali data dengan meminta keterangan korban dan warga sekitar.

Kasatreskrim Polrestabes Surabaya AKBP Shinto Silitonga menegaskan, pihaknya akan berupaya optimal mengungkap kejahatan yang meresahkan warga metropolis tersebut.

Pelaku pecah kaca memang menjadi salah satu target penangkapan. ''Kami sudah melihat CCTV. Petunjuk itu akan kami dalami,'' tutur polisi asal Medan itu. (did/c5/fal/jpnn)


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler