Beralih ke Green Industry Makin Mudah dengan Zero Investment

Selasa, 11 Januari 2022 – 18:12 WIB
Zero investment, salah satu layanan yang diberikan PT Sesna memungkinkan para mitra bisa menikmati green energy tanpa biaya di awal. Foro: dok pribadi for jpnn

jpnn.com, JAKARTA - PT Sumber Energi Surya Nusantara (SESNA) mendukung para mitra industri untuk memanfaatkan energi surya sebagai salah satu kontribusi nyata dalam mewujudkan program Green Industry yang diinisiasi oleh pemerintah.

Penerapan Green Industry ini merupakan bentuk penyelarasan dalam pembangunan industri dengan pelestarian lingkungan.

BACA JUGA: Langkah PGE Menuju World Class Green Energy Company

“Munculnya Peraturan Menteri (Permen) di tahun 2018 yang mengatur terkait program solar rooftop yang bisa dicanangkan baik di rumah, hotel, maupun di industri. Itu sudah menjadi bukti dukungan pemerintah terhadap penggunaan energi surya di sektor industri, ditambah lagi munculnya Permen tahun ini yang semakin mendukung program tersebut. Menurut saya pemerintah sudah banyak sekali mendukung perkembangan green industry ini”, ungkap Rico Syah Alam CEO PT Sumber Energi Surya Nusantara.

Guna tetap bisa melakukan pengembangan industri yang ramah lingkungan, PT Sumber Energi Surya Nusantara juga sudah memanfaatkan penggunaan energi surya yang ramah lingkungan.

BACA JUGA: Gubernur Zainal Kejar Target Selesaikan Amdal Proyek Green Energy di Tanah Kuning

Berbagai upaya dilakukan oleh PT Sesna dalam mendukung program ini agar tetap menjadi industri yang berkembang dan tetap memperhatikan kelestarian lingkungan.

“Dalam mendukung program pemerintah ini, kita mulai dari dasar. Mulai dari sosial media dengan memberikan edukasi terkait PLTS kepada pengusaha maupun pemilik industri. Kedua, memberikan informasi teknikal yang bisa dimanfaatkan oleh industri apabila menggunakan PLTS. Selanjutnya, kita selalu berusaha memberikan service terbaik kepada mitra, salah satunya dengan memberikan zero investment, di mana para mitra bisa menikmati green energy tanpa biaya di awal," ungkap pria yang akrab disapa Rico ini.

BACA JUGA: Pertamina Operasikan 76 Green Energy Station, SPBU Berkonsep Ramah Lingkungan

Memberikan pelayanan dengan sistem zero investment ini kepada setiap mitra tentunya akan memberikan keuntungan yang luar biasa.

Mitra tetap bisa menggunakan solar dengan sistem yang ramah lingkungan.

“Mereka hanya perlu mengeluarkan biaya berdasarkan energi listrik yang dihasilkan oleh PLTS itu sendiri. Ditambah lagi, dengan perbandingan cost antara pemakaian listrik dari PLTS dan pemakaian listrik dari jaringan listrik konvensional," ungkap Rico.

Dengan memanfaatkan energi surya yang ramah lingkungan sebagai bentuk dukungan dalam program Green Industry pemerintah, ternyata dengan melakukan penerapan program ini membawa keuntungan yang begitu baik bagi PT Sesna.

Saat ini sudah banyak pihak swasta maupun mitra lainnya yang melakukan kerja sama dengan PT Sesna.

“Sudah banyak ya kalau dari pihak swasta, contohnya industri manufacturing dan mining. Pada dasarnya Mining juga menggunakan diesel yang kurang ramah lingkungan. Dalam hal ini mereka juga mau menunjukkan bahwa mereka juga peduli lingkungan. Sekarang sudah ada 2 klien besar yaitu coal mining company dan nickel mining company," ujar Rico.

Ia pun menegaskan bahwa selain biayanya yang murah dan terjangkau, ternyata dengan memanfaatkan penggunaan energi surya yang ramah lingkungan ini membawa dampak nyata dari pemakaian listriknya.

“Dampak nyatanya adalah less dependent dari pemakaian listrik konvensional maupun dari diesel genset. Alasan mengapa memanfaatkan energi surya ini adalah pengurangan carbon footprint-nya dan realisasi dari komitmen mereka terhadap sustainability dan green," beber dia.

Oleh sebab itu, sekarang industri dan brand-brand besar gencar sekali untuk going green, yang mana mereka ingin mewujudkan secara nyata image green company-nya.

Pada kenyataannya memang harus diakui bahwa untuk menuntun dunia industri agar ramah lingkungan memang sangatlah tidak mudah.

Hal ini diperlukan instrumen pendukung yang dapat membantu dalam menyukseskan program ini.

Terlebih permasalahan edukasi dan bimbingan yang sangat penting sekali, selain itu harus adanya pengawasan serta pemantauan agar program ini bisa berjalan dengan baik.

“Saat ini kita dari PT Sesna sendiri merasa masih kurangnya edukasi terkait PLTS secara teknikal maupun manfaat yang didapat. Namun, sekarang edukasi sudah berjalan, tren juga sudah semakin marak. Harapannya sektor industri sudah semakin aware, sehingga lebih tergerak menggunakan solar panel. Mereka tidak akan mengeluarkan biaya di awal, bahkan bisa dicicil, electricity cost yang dikeluarkan lebih terjangkau dan berbagai manfaat lainnya”, tutup Rico. (dil/jpnn)


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler