jpnn.com - SURABAYA - Lagi, nyawa melayang sia-sia di jalan raya kemarin (29/9). Kecelakaan tragis pada pukul 06.30 itu merenggut keceriaan Claire Chandelle, 7. Siswi kelas II SD tersebut meninggal di lokasi kejadian setelah terpental dari sepeda motor dan jatuh di kolong dump truck di Jalan Kenjeran.
Peristiwa tragis itu berawal saat korban dan adiknya, Rachele, 5, hendak berangkat ke sekolah. Mereka diantar tantenya, Maria, 32, naik sepeda motor dari rumah mereka di Jalan Kenjeran 5A. Seperti biasa, Chandelle dan Rachele diantar jemput Maria naik motor Supra bernopol L 3538 SL. Chandelle siswi kelas II SD Santa Laurent, sedangkan Rachele masih TK di sekolah yang sama.
Namun, belum jauh melaju, petaka menghadang mereka. Di tengah arus kendaraan yang cukup padat, tiba-tiba sebuah sepeda motor keluar dari Gang Tuwowo I dan memotong laju motor korban.
Maria yang terkejut spontan menghindari motor tersebut sehingga laju motornya bergeser ke kanan. Sialnya, persis di samping melaju dump truck Mitsubishi Fuso L 9711 US yang dikendarai Budi Santoso, 32, asal Dusun Gambiran, Mumbulsari, Jember.
Akibatnya, motor Maria tersenggol truk itu. Maria yang tidak dapat menguasai motornya terjatuh. Maria dan Rachele jatuh ke sisi kiri, sedangkan Chandelle terpental ke arah kanan. Tragisnya, tubuh gadis cilik berkulit putih itu masuk ke kolong truk.
Tanpa ampun, truk beroda sepuluh tersebut melindas tubuh korban. Chandelle menderita luka parah pada bagian kepala dan meninggal di lokasi kejadian. Jenazah korban lantas dibawa ke RSUD dr Soetomo.
Sementara itu, polisi masih melakukan penyelidikan, termasuk memeriksa sopir truk dan saksi mata yang lain. Namun, polisi belum memintai keterangan Maria karena dia masih shock. Sepeda motor tak dikenal yang menjadi biang kecelakaan belum terlacak. "Motor itu belum kami temukan karena langsung menghilang. Tapi, diduga motor bebek," ujar Kanitlakalantas Polrestabes Surabaya AKP I Made Sukama.
Keluarga korban yang ditemui Jawa Pos di Yayasan Adi Jasa terlihat sangat terpukul. Meski demikian, sang ayah Petrus Chandra berusaha tabah. Pria berkacamata tersebut mengaku sama sekali tidak merasakan firasat tertentu. Namun, beberapa hari sebelumnya, saat dalam perjalanan malam hari, dia sempat melihat sebuah bintang terang di langit.
Chandra pun terpana. Tiba-tiba terbayang wajah putri pertamanya yang baru saja merayakan ulang tahun ketujuh Sabtu lalu (27/9) itu. "Seakan-akan anak saya hendak diangkat ke langit," ceritanya dengan mata berkaca-kaca.
Ketabahan Chandra tersebut ternyata tak dimiliki sang istri. Dia histeris ketika melihat putrinya terbaring di ruang jenazah. Ibu muda itu hampir tidak beranjak dari sisi jenazah putrinya disemayamkan.
Firasat aneh dirasakan Maria. Sebelum berangkat, gadis kecil malang tersebut sempat menolak. Dia mengaku sakit dan tidak mau bersekolah. Tiba-tiba si anak berkata tak bakal berangkat ke sekolah bersama Maria lagi. Sebab, dia ingin pindah rumah ke luar negeri. "Ik Merry (panggilan akrab Maria, Red), aku bentar lagi nggak diantar jemput. Mau pindah jauh ke Australia." (shy/c9/ib)
BACA JUGA: Kemarau, 70 Ribu Warga Kena ISPA
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemprov Kaltara Butuh Bukti Tertulis, Bukan Berdasarkan Isu
Redaktur : Tim Redaksi