jpnn.com, CIREBON - Organisasi Pemuda Katolik Cirebon bersama dengan komunitas lokal pimpin gerakan Revolusi Sampah di wilayah Kota Cirebon, Jawa Barat.
Dewan Pakar Pemuda Pengurus Pusat Pemuda Katolik DR. Capt. Marcellus Hakeng JW hadir dan memberikan pengarahan kepada pengurus di wilayah Cirebon dalam kunjungannya sekaligus ikut dalam kegiatan tersebut pada Kamis (23/1).
BACA JUGA: Viral Gara-gara Tumpukan Sampah, Pasar Induk Caringin Mulai Berbenah
Hadir juga YB. Sugianto Ketua komcab Kota Cirebon dan Frederiko Oktokanis (bang Riko) - Ketua Komcab Kabupaten Cirebon
"Cirebon merupakan salah satu titik strategis nasional yang masih memiliki banyak potensi. Sesuai pesan dari ketua umum Stefanus Gusma, Pemuda Katolik Cirebon, harus menjadi solusi manfaat yang bisa dirasakan langsung oleh masyarakat di Cirebon. Untuk itu pengurus pusat mendukung program yang bisa langsung dirasakan masyarakat," ujar Marcellus.
BACA JUGA: Sampah Sisa Malam Tahun Baru di Kota Bandung Mencapai 57 Ton
Pengamat Maritim itu mengatakan organisasi Pemuda Katolik harus berdampak baik bagi masyarakat, terutama dalam penanganan masalah sampah di Cirebon.
Sinergitas antar pemuda di Cirebon, dibutuhkan dalam mewujudkan Asta Cita Presiden Prabowo dalam Menyelaraskan kehidupan yang harmonis dengan lingkungan, alam dan budaya.
BACA JUGA: Keluhan Warga Ciwaringin Bogor: 18 Tahun Hadapi Sampah-Bau Busuk Pasar Tumpah
Sementara Peter Nobel, S.Ars., Sekretaris Pemuda Katolik Kota Cirebon, sekaligus perwakilan VEHO Eco Community menjelaskan program Kolekte Barang Bekas, mengajak masyarakat untuk lebih peduli terhadap penanganan sampah.
"Ini sekaligus menciptakan budaya hidup yang ramah lingkungan di Cirebon. Kami ingin masalah sampah di Cirebon dapat terselesaikan secara baik dengan melibatkan masyarakat terutama teman-teman muda di Cirebon".
Menurutnya, bersama komunitas setempat, sinergitas pengelolaan, pemberdayaan masyarakat melalui program ini, bisa menjadi langkah awal mendorong ekonomi sirkular di Cirebon.
Melalui pelibatan komunitas lokal, diharapkan program tersebut bisa efektif dalam menangani permasalahan sampah di Cirebon.
"Kami ingin meningkatkan kesadaran kepada masyarakat bahwa barang bekas tidak harus menjadi sampah, tetapi dapat dimanfaatkan kembali. Dengan ini kita turut menjaga kebersihan lingkungan sekaligus membantu masyarakat yang membutuhkan," tuturnya.
Sebagai langkah awal, bersama dengan komunitas setempat, program ini dijalankan setiap minggu dengan titik pengumpulan maupun penjemputan ke rumah warga.
"Barang yang dapat disumbangkan mencakup plastik, kardus, elektronik, pakaian, dan sampah lainnya. Hasil dari pengelolaan barang bekas ini, akan digunakan untuk kegiatan sosial dan pemberdayaan masyarakat." Dijelaskan Melianus Tatogo, koordinator program.
Bersama ini, Melianus mengajak masyarakat untuk ikut berpartisipasi dan wujudkan lingkungan yang bersih jadi cerminan diri.
Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi media sosial instagram @pemuda_katolik_cirebon.(flo/jpnn)
Redaktur & Reporter : Natalia