"Itu harus kita puji dan apresiasi," ujar Hendrawan, kepada wartawan, usat rapat Timwas Century di DPR dengan dengan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) di gedung parlemen, di Jakarta, Rabu (17/10). Hendrawan menilai Misbakhun merupakan sosok yang lantang, berani, konsisten dan berusaha mengungkap skandal besar itu.
Karenanya Hendrawan tak kaget jika akhirnya Misbakhun menjadi sasaran tembak. Sebab menurut Hendrawan, Misbakhun berani melawan karena merasa yakin melakukan hal yang benar.
"Itu menunjukkan kasus yang sifatnya perdata perjanjian transaksi antar bank dan nasabah dibawa ke ranah pidana. Itu artinya ada maksud-maksud tertentu. Ada upaya untuk mencemarkan dan belokkan arah kasus Century," kata guru besar ilmu ekonomi di Universitas Satya Wacana Salatiga yang juga dikenal getol mengungkap kasus Century itu.
Seperti diketahui, Misbakhun meluncurkan buku berjudul "Melawan Takluk: Perlawanan dari Penjara Century" di Jakarta, Senin (15/10). Dalam bukunya itu Misbakhun bercerita tentang perjalanannya menghadapi kriminalisasi oleh penguasa.
Misbakhun pernah tercatat sebagai anggota DPR RI periode 2009-2014. Namun ia terpental dari posisinya di DPR karena selaku Komisaris PT Selalang Prima Internasional dijerat dengan kasus penerbitan L/C fiktif Bank Century.
Pada pengadilan tingkat pertama hingga kasasi, Misbakhun dinyatakan bersalah. Namun di tingkat PK, politisi yang getol mengungkap isu Century itu justru dibebaskan dari segala dakwaan dan nama baiknya harus direhabilitasi, termasuk posisinya di DPR.(boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... SBY Diminta Memecat Oknum TNI AU Penganiaya Wartawan
Redaktur : Tim Redaksi