Berani Pangkas Subsidi BBM, Jokowi Takut Rombak Kabinet

Sabtu, 27 Juni 2015 – 18:20 WIB
dok jpnn

jpnn.com - JAKARTA - Mantan anggota MPR periode 1997-1999 M Said Didu mengaku heran dengan sikap Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang terkesan ragu-ragu untuk merombak kabinet. Pasalnya, dia selama ini menilai Jokowi sebagai sosok pemimpin yang berani dan bernyali besar.

Said mengatakan, keberanian Jokowi terlihat dari keputusannya mengurangi subsidi bahan bakar minyak (BBM). Meski sangat banyak pihak yang menentang, Jokowi tetap menjalankan kebijakan tidak populer itu.

BACA JUGA: PAN Sebut 15 Menteri Kabinet Kerja Perlu Diganti

"Presiden dan wakil itu bernyali besar. Hanya orang bernyali yang mengubah subsidi BBM," ujarnya dalam sebuah diskusi di kawasan Menteng, Jakarta, Sabtu (27/6).

Menurutnya, jika Jokowi ingin merombak kabinet, maka harus dilakukan sesegera mungkin. Pasalnya, jika menunggu terlalu lama, kebijakan reshuffle akan menjadi tidak ada gunanya. "Kalau diganti 2 tahun lagi mending enggak usah," tegas Said.

BACA JUGA: Soal Revisi UU KPK, Ini Sikap Demokrat

Meski begitu, lanjut Said, bukan berarti reshuffle dilakukan secara sembarangan. Dia tetap mengingatkan Jokowi perlu ada perencanaan matang sebelum merombak jajarann pembantunya.

Salah satu yang harus disiapkan Jokowi adalah kriteria calon yang diinginkan untuk memimpin sebuah kementerian. Menurutnya, hal ini tidak terlihat saat Jokowi menyusun formasi Kabinet Kerja dulu.

BACA JUGA: Kabinet Jokowi Sejak Awal tak Menjanjikan

"Akhirnya dampaknya semua orang berpikir bisa jadi menteri. Tetapkan dulu deh kementerian ini cocoknya kriteria yang kaya apa, baru nanti tanya ke parpol," pungkas bekas sekretaris jenderal Kementerian BUMN ini. (dil/jpnn)

 

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bahaya, Menteri Parpol tak Tunduk Arahan Jokowi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler