jpnn.com - MONTEVIDEO - Lengkap sudah komposisi 32 tim yang menjadi kontestan Piala Dunia 2014. Uruguay menjadi negara terakhir yang memastikan lolos setelah kemarin pagi WIB menyingkirkan Jordania.
La Celeste-julukan timnas Uruguay kemarin memang hanya bermain imbang tanpa gol. Namun, Diego Lugano dkk tetap menggenggam tiket lolos dengan keunggulan agregat 5-0. Ini karena pada leg pertama pekan lalu mereka menang lima gol tanpa balas.
Meski tak bisa mencetak gol tambahan, namun Uruguay tetap tampil mendominasi. Terutama pada babak pertama. Bahkan, anak asuh Oscar Washington Tabarez itu bisa saja unggul andai sundulan Diego Godin tak mengenai mistar gawang.
BACA JUGA: Renang Tetap Optimis
Tabarez sendiri juga tak mengubah komposisi pemainnya. Deretan bintang yang dimiliki seperti Edinson Cavani dan Luis Suarez tetap diturunkan sebagai starter.
Namun, hingga peluit akhir berbunyi, tak ada satu pun gol yang dilesakkan dua bomber tersebut. Suarez bahkan tak mampu menambah pundi-pundi golnya selama dua laga playoff. Meski demikian, bomber Liverpool itu tetap menyandang status top scorer kualifikasi dengan 11 gol bersama Deon McCaulay (Belice) dan Robin van Persie (Belanda).
Seusai pertandingan, sejumlah penggawa Uruguay mengomentari hasil imbang yang diraih pada leg kedua kemarin. Martin Caceres menyebut bahwa Uruguay kurang fokus karena terlena dengan keunggulan 5-0 pada leg pertama.
"Setelah menang 5-0 (pada leg pertama) situasinya menjadi rumit. Kami tahu bahwa kami harus tetap bermain serius. Kami tahu untuk lolos perlu banyak gol. Namun, inilah sepak bola," kata Caceres di situs resmi FIFA.
"Kami sama sekali tak mengincar hasil imbang. Namun, pertahanan rapat Jordania membuat kami kesulitan," tambah striker Diego Forlan.
Sementara Cavani tak mau lagi membahas kegagalan timnya menaklukkan Jordania di leg kedua. Sebab, dia menyadari bahwa perjuangan di babak playoff sangat berat. "Kami puas karena memang tidak mudah untuk maju ke putaran final Piala Dunia. Sekarang, kami ingin menikmatinya," timpal Cavani..
Tabarez sependapat dengan Cavani. Pelatih yang menangani Uruguay sejak 2006 itu meminta pemain dan suporter menikmati euforia lolosnya Uruguay ke Brasil. Soal hasil imbang, Tabarez menilai itu karena Jordania telah menerapkan strategi yang tepat.
BACA JUGA: Klub Kurang Disiplin Lengkapi Syarat
"Jordania mendapatkan apa yang mereka inginkan. Kami harus menerimanya, karena itu alasan kenapa kami gagal menang, yakni karena lawan menerapkan strategi yang brilian," ucap Tabarez.
Pelatih 66 tahun itu pun berani berkoar kalau Uruguay bisa membuat kejutan di Brasil. Terlebih, dia melihat permainan Uruguay menunjukkan tren positif. "Gelar juara ? Kenapa tidak ? Kami sempat terseok-seok di kualifikasi. Namun, performa apik saat Piala Konfederasi 2013 menjadi titik balik," ujar pelatih yang pernah menangani AC Milan tersebut.
Di kubu Jordania, pelatih Hossam Hassan cukup puas dengan hasil yang ditorehkan anak asuhnya. Sebab, prediksi hujan gol seperti pada leg pertama ternyata tidak terbukti. "Kami bermain bagus, dan bertemu tim yang sangat solid, yang diperkuat pemain dari klub-klub terbaik dunia. Saya berharap Uruguay bisa berprestasi di Brasil," kata Hassan. (bas)
BACA JUGA: Uruguay Genapi Peserta Piala Dunia 2014
BACA ARTIKEL LAINNYA... Maung Ngora Taklukkan Persiba 3-2
Redaktur : Tim Redaksi