jpnn.com, KABUPATEN BOGOR - Sejumlah penerima beras bantuan dari Pemerintah Kabupaten Bogor hanya bisa pasrah, tak punya pilihan lain, setelah mendapatkan beras berkutu, menguning bahkan hingga berkerikil.
Para penerima beras masih bisa bersyukur. "Alhamdulilah, yang penting bisa makan,” ucap salah seorang penerima beras bantuan, warga Kelurahan Puspanegara, Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor, seperti dikutip dari radarbogor, Selasa (2/6).
BACA JUGA: Istana Tarik 1.000 Ton Beras Bantuan untuk Korban Haiyan
Kondisi buruknya beras bantuan Pemkab Bogor ini menjadi pekerjaan rumah Disperindag.
Bantuan tersebut menjadi salah satu jaring pengaman saat krisis selama pandemi Covid-19.
BACA JUGA: Janda 70 Tahun di Bogor Ditampar Petugas, Beras Bansos Miliknya Juga Dipotong 15 Kg
“Ini kami beli ke Bulog. Kami beli yang kualitas medium. Saat pertama-pertama, beras bagus, tetapi setelah Lebaran ini banyak yang mengeluhkan kualitas beras tidak layak,” ujar Kadisperindag Kabupaten Bogor, Nuradi kepada radarbogor.
Untuk itu, Disperindag Kabupaten Bogor akan menanyakan perihal kualitas beras yang tidak layak itu kepada Bulog.
BACA JUGA: Ini Peta Persebaran Covid-19 di Kabupaten Bogor
"Tentu, kami akan tanyakan langsung kenapa bisa seperti ini,” tegasnya.
Sementara dari hasil pemeriksaan ke sejumlah lokasi, Nuradi menemukan banyak beras yang kualitasnya tidak layak konsumsi.
"Tadi ke Citeureup. Dari empat karung beras, tiga karung banyak kerikil dan kuning warnanya. Satu yang agak mending,” pungkasnya. (all)
Redaktur & Reporter : Adek