Beras Plastik Beredar, Jangan Salahkan Wong Cilik

Sabtu, 23 Mei 2015 – 17:51 WIB
Sekretaris Jenderal Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) Ngadiran dalam diskusi "Kejahatan Beras Sintesis" di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (23/5). Foto: Ricardo/JPNN.Com

jpnn.com - JAKARTA - Sekretaris Jenderal Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) Ngadiran mengeluhkan nasib para pedagang di pasar tradisional yang selalu disalahkan saat ada bahan pangan berbahaya yang beredar di pasaran. Padahal, para pedagang di pasar banyak dari kalangan rakyat kecil yang hanya sekadar menjual.

"Berita yang muncul tahu ada formalin, borax, ada makanan lain yang mengandung bahan berbahaya. Setiap ada seperti itu yang jadi sasaran tembak wong cilik, pedagang yang ada di pasar tradisional," kata Ngadiran dalam diskusi "Kejahatan Beras Sintesis" di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (23/5).

BACA JUGA: Kasus Beras Plastik, Kementan Imbau OKPP Perkuat Barisan

Ngadiran menegaskan bahwa dirinya tidak anti terhadap pasar modern. Namun demikian dia meminta agar citra pasar tradisional tidak dirusak. Terlebih tidak semua pasar tradisional menjual makanan yang mengandung bahan berbahaya.

"Jangan sampai pasar tradisional ditinggalkan pembelinya. Kita budayakan pasar tradisional," ucapnya.

BACA JUGA: Pengungkap Beras Plastik Beber Perbedaan dengan Beras Asli, Apa Saja?

Meski demikian Ngadiran juga mengakui adanya sisi positif dalam kasus beras plastik. Sebab, kasus ini bisa menjadi bahan pembelajaran bagi masyarakat agar lebih waspada pada saat membeli sesuatu.

"Ada hikmah bagi kita semua terutama mencerdaskan rakyat. Yang selama ini beli beras asal beli beras saja, yang selama ini beli tahu asal beli tahu saja, enggak pakai tes, menjadi lebih hati-hati, lebih waspada," ujarnya.(gil/jpnn)

BACA JUGA: Ketum Partai Berwajah Cantik Ini Harapkan Pansel KPK Libatkan Publik

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mendagri Curiga Ada Upaya Makar di Balik Kasus Beras Plastik


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler