Awal penangkapan tersebut ketika beberapa pemuda setempat, melihat Ilyas Ibrahim membawa masuk seorang wanita berinisial NH, pada kemarin sore sekira pukul 16.30 WIB ke dalam tempat tinggalnya. Merasa curiga terjadi perbuatan mesum, warga kemudian berkumpul dan sepakat untuk melakukan penggerebekan.
Setelah digeledah selain menemukan pasangan bukan muhrim, saksi ternyata mendapati sejumlah karung dan beras. Bahkan pengakuan Bukhari selaku saudara ILyas, dirinya baru membawa 77 karung dari Kampung Pamar sebagai hasil kumpulan zakat fitrah pada Idul fitri yang lalu.
"Beras yang saya bawa ini, merupakan beras dari zakat fitrah kepada saudara Ilyas Ibrahim, sekaligus untuk menagih uang dari hasil pemasokan beras tersebut," papar Bukhari seperti ditirukan sumber Metro Aceh (Grup JPNN).
Dikatakan Bukhari, beras yang dijual kepada Ilyas di kumpul dari masyarakat Pamar. Kemudian diduga diioplos dengan mencampurkan beras berbagai merek tersebut, menjadi kemasan karung bercap wallet. Disinyalir beras oplos itu sudah beredar luas ke pasaran.
Dalam penggeledahan kemarin, turut ditemui ratusan karung beras berbagai merk. Bahkan, beberapa karung yang ditemukan juga belum dijahit dan masih mengangga, bersama timbangan serta satu unit mesin penjahit karung. Kini pemilik rumah bersama barang bukti telah diamankan di Mapolres Aceh Tengah, guna dimintai keterangan.
"Waktu kami grebek memang didapati seorang wanita di dalam rumah. Tetapi pemilik rumah mengaku mereka sudah nikah siri. Bahkan Ilyas Ibrahim berjanji dalam dua hari ini akan memberikan surat nikahnya kepada kami warga disini sebagai bukti kalau mereka memang sudah menikah," kata salah seorang warga Kampung Pinangan, Aman Indra, kepada wartawan.
Berkaitan dengan adanya dugaan pengoplosan beras dirumah milik Ilyas, sudah kami laporkan kepada pihak kepolisian. Sedangkan untuk masalah khalwat, kami warga disini menunggu selama dua hari surat nikah yang dijanjikan Ilyas.
Sementara itu, berdasarkan keterangan Ilyas Ibrahim, kepada polisi, bahwa beberapa karung kosong sejumlah merk yang disimpan didalam rumah miliknya merupakan karung untuk mengganti karung beras yang telah rusak. “Itu sebagian karung beras barang dan bukan karung merk dagang. Kalau pun ada beberapa karung yang bermerk serta label tertentu, itu untuk menganti karung-karung yang telah sobek,” elak Ilyas.
Selain karung kosong, didalam rumah milik Ilyas Ibrahim, juga ada ditemukan puluhan lembar label merk dagang bertuliskan dua mawar. Disamping itu, juga ditemukan puluhan karung beras hasil zakat fitrah yang telah dikemas dengan merk cap walet. “Kalau label itu, memang sengaja saya minta langsung dari pabriknya. Nggak ada saya mencampur beras ini,” kata Ilyas Ibrahim.
Terkait berita ini, Kasat Reskrim Polres Aceh Tengah yang dikonfirmasi Metro Aceh, belum bersedia memberi keterangan. Ketika disms belum menjawab, begitu juga saat ditelpon tak mau mengangkat ponsel.(tim)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kapolres Perintahkan Tembak di Tempat
Redaktur : Tim Redaksi