Beratnya Perjuangan Mengambil Tanah-Air Minut, Harus Lewati 1000 Anak Tangga

Sabtu, 22 Juli 2017 – 18:26 WIB
Asdep Olahraga Rekreasi Kemenpora Hamka Hendra Noer menerima tanah-air dari Sekretaris Dispora Pemkab Minut disaksikan Purna Paskibraka Indonesia Minut dengan latar belakang 1000 anak tangga di hutan kenangan. Foto: amjad

jpnn.com, MINAHASA UTARA - Antusiasme peserta Gowes Pesona Nusantara di Kabupaten Minahasa Utara (Minut), Sabtu (22/7) kurang bagus akibat kinerja panitia lokal yang tak maksimal. Tapi, untuk urusan penyerahan tanah air bumi Minahasa, butuh perjuangan yang lumayan sulit.

Setelah menyelesaikan acara Gowes Pesona Nusantara 2017 ‎yang finis di kantor Bupati Minahasa Utara, perwakilan pemkab dan Kemenpora langsung menuju ke hutan kenangan.

BACA JUGA: Gowes Pesona Nusantara Halmahera Selatan Tak Akan Kalah dengan Daerah Lain  

Tujuannya, mereka akan melakukan penyerahan tanah dan air yang diambil dari salah satu daerah yang menjadi tetenger Minahasa Utara. Setelah berjalan kaki sekitar 1 Kilometer menuju ‎area hutan kenangan, perwakilan Pemkab kemudian mengambil tanah.

Dengan menaiki Tangga Sewo, berjumlah sekitar 1000 anak tangga, perwakilan Pemkab Minahasa Utara kemudian mengambil ‎tanah yang terletak di kaki gunung Klabat tersebut.

BACA JUGA: Menpora Kukuhkan Pemuda Antinarkoba di Yogyakarta

Setelah itu, perwakilan Pemkab kemudian harus sedikit bersusah payah melewati bukit terjal untuk mengambil air tanah yang menjadi sumber di kaki gunung Klabat itu.

"Kami serahkan tanah dan air dari bumi Minahasa Utara, yang diambil dari bukti di hutan kenangan, dan juga air tanah untuk disatukan dengan tanah-air dari kota lainnya, ini untuk meneguhkan komitmen bahwa kami akan terus menjaga NKRI, bersama daerah-daerah lainnya," kata perwakilan Pemkab, sembari menyerahkan tanah-air tersebut ke perwakilan Kemenpora.

BACA JUGA: Menpora Lepas Langsung Gowes Pesona Nusantara di Tanahlaut

Wadah yang digunakan untuk menampung tanah alam hutan Klabat tersebut cukup unik. Diletakkan di dalam wadah keramik yang berusia tahunan, yang dibungkus dengan daun pohon asli hutan kenangan.

"Ini adalah wadah yang menampung tanah alam hutan Klabat, untuk turut dibawa keluar dari Minahasa Utara, membawa semangat kekuatan dan kekayaan alam Klabat untuk disatukan dengan tanah dari daerah lainnya," lanjut perwakilan Pemkab tersebut.

Pihak Kemenpora dalam hal ini yang diwakili oleh Asisten Deputi Olahraga ‎Rekreasi, Hamka Hendra Noer menerima dengan penuh rasa hormat. Kekuatan alam tanah kelahirannya, diyakini bisa semakin bisa merekatkan setiap daerah dalam naungan NKRI.

"Ibarat akar pohon di hutan kenangan, di bawah kaki gunung klabat ini yang mencengkram kuat, merekatkan setiap jengkal tanah, kami berharap tanah-air ini juga bisa menjadi simbol pemersatu," ungkap Hamka.

Tanah-air itu nantinya, akan disatukan dengan tanah air dari 34 Provinsi se-Indonesia , untuk kemudian digabungkan dan dibangunkan tugu kesatuan di bawah NKRI di Gunung Tidar, Magelang, Jawa Tengah.

"Nanti di puncak hari olahraga nasional atau Haornas, kami akan satukan semua tanah dan air bikin monumen. Ini diharapkan bisa terus menyatukan semua wilayah NKRI, seperti tanah yang disatukan nantinya," ungkap dia.

Memang, rangkaian Gowes Pesona Nusantara di tiap-tiap kota yang disinggahi, akan dibarengi dengan penyerahan tanah-air. Harapannya, agar semangat bernegara dan tetap bersatu di bawah naungan NKRI, bisa terus dijaga dan dirawat, tidak tercerai berai. (dkk/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Persiapan Gowes Pesona Nusantara di Minahasa Utara Mengecewakan


Redaktur & Reporter : Muhammad Amjad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler