jpnn.com, BERAU - Event pariwisata berskala internasional di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, bakal bertambah.
Pasalnya, Pemkab Berau akan menjadikan turnamen memancing Piala Bupati Berau go international.
BACA JUGA: Homestay yang Pernah Disinggahi Pak Harto Ambruk
Hal itu tidak lepas dari animo para peserta yang sangat tinggi dalam setiap perlombaan.
Terbaru, sebanyak 44 tim ambil bagian dalam event yang dihelat di Pulau Derawan mulai 29 Juni hingga 1 Juli 2018.
BACA JUGA: Manjakan Wisatawan, Pemkab Berau Buat Dive Site Resmi
Para peserta di antaranya datang dari Berau, Balikpapan, Samarinda, Kutai Timur, Kalimantan Utara, hingga Jakarta.
Event itu merupakan kerja sama Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) bersama Persatuan Pemancing Seluruh Berau (Permasau) dan didukung sejumlah pihak.
BACA JUGA: 8 Objek Wisata Berau Cantiknya Kebangetan (4/habis)
Perlombaan tahun ini merupakan event ke-12. Namun, selama ini level kejuaraan itu hanya berskala nasional.
Karena itu, Pemkab Berau bertekad menjadikan event itu berlevel internasional.
Wakil Bupati Berau Agus Tantomo mengatakan, kejuaraan itu memiliki arti penting bagi dunia pariwisata.
Pasalnya, pemkab akan terus memperkenalkan Berau sebagai salah satu surga bagi para pemancing.
Selama ini Berau sudah dikenal dengan keindahan pantai dan dunia bawah lautnya.
“Ajang ini menjadi bagian dari promosi pariwisata Kabupaten Berau. Levelnya harus kami tingkatkan. Apalagi, gelaran ini sudah dilaksanakan 12 kali sehingga peningkatan standar harus naik,” ucap Agus, Minggu (1/7).
Agus juga berharap panitia pelaksana (panpel) bisa memaksimalkan pengemasan turnamen itu.
Pemkab Berau, sambung Agus, bakal terus mendukung event itu sehingga lebih meriah.
“Ke depan dikelola lebih maksimal dalam promosi pariwisata. Kita susun langkah-langkah yang harus kita lakukan untuk meningkatkan standar event ini,” kata Agus.
Sementara itu, Direktur Turnamen Mancing Piala Bupati Berau Yudi Rizal menjelaskan, event itu merupakan salah satu solusi mengatasi destructive fishing yang terjadi saat ini.
Menurut Yudi, kondisi itu sangat mengancam ekosistem bawah laut di Kepulauan Derawan.
Kerusakan yang terjadi, sambung Yudi, bisa menimbulkan dampak jangka panjang di sektor pariwisata.
“Mungkin saat ini kami benahi dulu fasilitasnya seperti kapal yang memiliki standar memancing. Karena ini masih menjadi kendala kami hingga kini,” ujar Yudi. (hms/app)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 8 Objek Wisata Berau Cantiknya Kebangetan (3)
Redaktur & Reporter : Ragil