jpnn.com, JAKARTA - Broodis, brand pakaian pria yang berdiri sejak 2015 ini rupanya dibangun dari proyek iseng-iseng Defri Algiano dan sahabatnya.
Kala itu, mereka melihat masih sedikitnya brand mens clothing di Instagram sebagai peluang untuk berjualan.
BACA JUGA: Ketekunan Cicha Siregar Berbuah Manis, Sukses Berbisnis Fesyen dan Kuliner
Bermula dari bisnis dropshipper, ia akhirnya memutuskan untuk mulai memproduksi kemeja sendiri.
Saat ini, Broodis sudah memiliki 20 karyawan di bawah pimpinan Defri Algiano sebagai founder, dan 2 Co-founder lain, Ramadhan NP dan Fathurossi.
BACA JUGA: NUFF 2020: Bisnis Fesyen dan Kecantikan Tetap Bergairah di Tengah Pandemi
“Lokasi gudang dan kantor pengiriman kami terletak di wilayah Cilandak, Jakarta Selatan. Sedangkan tempat produksi kami berada di daerah Tangerang Selatan," kata Defri, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (22/12).
Defri mengatakan, sejak awal Broodis fokus memasarkan produknya pure online & bazaar retailer. Mereka memilih untuk tidak memiliki toko offline dan mengikuti event bazaar seperti Jakcloth, Trademark Bandung dan beberapa merk event ternama lainnya.
BACA JUGA: Produk Fesyen Bandung Dipamerkan di Hong Kong
"Kami juga fokus menggunakan seluruh platform online yang ada seperti Instagram dan Marketplace untuk berjualan,” ujarnya.
Menurut Defri, berjualan online lebih efisien dan menguntungkan dibanding harus membuka toko offline yang pasarnya sangat terbatas per wilayah.
“Dengan berjualan online, rasanya sama seperti memiliki “toko virtual” di tiap kota di Indonesia tanpa harus mengeluarkan biaya sewa," jelasnya.
Marketing Broodis. lanjut Defri, dilakukan sepenuhnya secara digital, melalui channel Facebook, Google Ads, Endorsement ke selebgram serta kerja sama dengan beberapa influencer ternama untuk mempromosikan produk Broodis.
Beberapa di antaranya adalah seperti Arief Muhammad, Felicya Angelista Dimas Ahmad, Dr. Tirta, Anya Geraldine, Furry Citra, Zahwa Aqilah, Gaga Muhammad dan beberapa influencer serta artis ternama lainnya.
"Saat ini, kami telah menjadi Official Merchant hampir di seluruh marketplace yang ada di Indonesia, status penjual yang hanya dapat diraiih melalui undangan atau jika brand tersebut telah memiliki reputasi yang cukup baik di pasar online,” bebernya.
Defri mengatakan, hingga saat ini Broodis telah memproses dan menjahit lebih dari 500.000 meter bahan dan memiliki omzet puluhan miliar. “Target utama Broodis adalah menjadi online brand pakaian pria nomor 1 di Indonesia,” katanya.
Dalam menjalankan usaha, lanjut Defri, pihaknya juga telah menjalankan beberapa campaign yang memiliki tujuan sosial. Salah satunya adalah campaign #CollabsWithBroodis, suatu gerakan bersama untuk mempromosikan tempat wisata atau spot menarik di tiap kota di Indonesia melalui kemeja Broodis.
"Selama campaign, kami membagi-bagikan ratusan kemeja ke followers kami sebagai representatif kota masing-masing untuk mereka foto di spot wisata yang menarik, unik dan patut dikunjungi di kota mereka masing-masing," ungkapnya.
Dalam masa pandemi Covid-19 sendiri, Broodis juga menyelenggarakan 2 social campaign yang cukup berhasil. Pertama, #BersatuSalingBantu berkolaborasi dengan @dr.tirta melakukan campaign yang bertujuan menggalang dana untuk disumbangkan ke garda terdepan Covid yaitu para petugas kesehatan berupa santunan tunai.
Kedua, campaign #BantuMerekaBernafas yaitu sebuah campaign berupa “1 Like = 1 Masker”, bekerja sama dengan ACT.
"Trust dan reliability adalah kunci Broodis untuk terus berkembang dan bertahan hingga sekarang. Keluhan customer selalu kami jadikan sumber utama ilmu kami untuk maju dan terus memberikan pengalaman belanja online terbaik bagi customer Broodis," pungkasnya. (jlo/jpnn)
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh