jpnn.com, JAKARTA - Pembangunan Masjid At-Taufiq rupanya berawal dari pemikiran Ketum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri untuk menyediakan tempat yang representatif bagi kader berlambang banteng itu menunaikan ibadah.
Ketua Panitia Pembangunan Masjid At-Taufiq Ahmad Basarah menyebut PDIP pada dasarnya cukup rutin menggelar kegiatan di Sekolah Partai, Jalan Lenteng Agung, Jakarta Selatan.
BACA JUGA: Jokowi Salat di Masjid At-Taufiq, Lihat Siapa yang di Belakangnya, Bajunya Putih
Menurut Basarah, banyak kader dari seluruh Indonesia yang wajib datang ke Sekolah Partai ini untuk mengikuti pendidikan.
Mayoritas, kata pria yang menjabat Wakil Ketua MPR RI itu, kader PDIP yang datang ke sekolah partai banyak yang beragama Islam.
BACA JUGA: Program Keluarga Harapan Era Jokowi Dinilai Berhasil Tekan Angka Kemiskinan
Selanjutnya, kata Basarah, muncul kebutuhan tempat beribadah yang representatif, karena musala di Sekolah Partai sudah memadai.
"Akhirnya muncul pemikiran Ketua Umum Ibu Megawati untuk menyediakan sarana ibadah bagi kader-kadernya yang beragama Islam untuk menunaikan salat lima waktunya, terutama apabila mereka harus mengikuti Salat Jumat berjemaah," kata politikus PDIP itu melalui keterangan persnya, Rabu (8/6).
BACA JUGA: Megawati Berharap Masjid At-Taufiq tak Hanya Sebagai Tempat Beribadah
Akhirnya, pemikiran Bu Mega itu ditindaklajuti oleh Ketua DPR yang juga Ketua DPP PDIP Puan Maharani.
Puan, kata Basarah, mengambil inisiatif dan prakarsa untuk membangun Masjid At-Taufiq yang letaknya di seberang Sekolah Partai.
"Kemudian masjid ini didedikasikan, diperuntukkan, bukan hanya sebagai sarana ibadah bagi kader PDIP atau pengurus partai yang berada di Sekolah Partai ini, tetapi juga untuk sarana ibadah umat Islam di lingkungan kantor DPP PDIP ini," ungkap dia.
Menurut Basarah, peresmian dimulainya pembangunan Masjid At-taufiq dilakukan pada 8 Juni 2018. Berikutnya, pembangunan kemudian masjid rampung pada Juli 2020.
Namun, kata alumnus Universitas Diponegoro itu, peresmiannya Masjid At-Taufiq pada Juli 2020 tertunda setelah Indonesia diterpa pandemi Covid-19.
Kini, pandemi Covid-19 mulai mereda. Masjid At-Taufiq pun diresmikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Rabu ini.
Adapun, Masjid At-Taufiq dibangun di atas lahan seluas 1.800 meter persegi dengan daya tampung sekitar 400-500 jamaah.
Konsep bangunan Masjid At-Taufiq ini diambil dari konsep Islam Nusantara yang Berkemajuan, yang sesuai dengan Trisakti Bung Karno yang ketiga, yaitu berkepribadian yang berkebudayaan Indonesia.
Menurut Basarah, konstruksi bangunan Masjid At-Taufiq memadukan konsepsi Islam Nusantara yang berkemajuan dengan unsur-unsur kearifan lokal. Bangunan masjid juga mengikuti adat istiadat Palembang, Sumsel, dan Minang.
"Konsep bangunan Masjid At-Taufiq ini mencerminkan nasionalisme religiusnya bangsa Indonesia," kata pria kelahiran Jakarta itu.
Basarah mengatakan bahwa nama Masjid At-Taufiq ini memiliki beberapa makna filosofi. Makna 'Taufiq' pertama diambil dari bahasa Arab mengandung pengertian sebagai 'Wafaqa'.
'Wafaqa' itu ialah 'Irodah' atau sebuah ketentuan Ilahi yang dijalankan oleh makhluk-makhluk-Nya.
Nama 'Taufiq' juga dapat mengandung pengertian sebagai sebuah limpahan rahmat dan petunjuk bagi umat manusia.
Di sisi lain, nama 'Taufiq' juga diambil dari almarhum H Muhammad Taufiq Kiemas, tokoh utama dan pendiri PDIP serta Ketua MPR RI 2009-2013.
"Masjid At-Taufiq yang berasal dari kata Taufiq Kiemas itu juga dimaksudkan untuk mengenang jasa-jasa dan perjuangan almarhum Bapak H Muhammad Taufiq Kiemas semasa hidupnya dan sekaligus masjid ini diniatkan untuk mendoakan almarhum Bapak H Muhammad Taufiq Kiemas agar segala amal perbuatannya semasa hidup diterima oleh Allah SWT," beber Basarah.
Masjid At-Taufiq, lanjut dia, diperuntukkan bagi umat Islam, terutama yang berada di lingkungan Kelurahan Lenteng Agung, Kecamatan Pasar Minggu, Jaksel.
Selain sebagai sarana ibadah umat islam, Masjid At-Taufiq ini memiliki auditorium yang dapat menampung masyarakat yang ingin melakukan aktivitas atau kegiatan sosial keagamaan.
Misalnya, menyelenggarakan khitanan, menyelenggarakan pernikahan, atau kegiatan-kegiatan sosial keagamaan. (ast/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jokowi Hadiri Peresmian Masjid At-Taufiq, Megawati Sampai Bilang Senang Banget
Redaktur : Fathan Sinaga
Reporter : Aristo Setiawan