Berbagi Kemerdekaan, Tastura Mengajar Gelar Aksi Merah Putih di Pelosok Lombok Tengah

Senin, 15 Agustus 2022 – 23:59 WIB
Kegiatan pengabdian yang dilakukan oleh Tastura Mengajar di SD SMP 6 SATAP Praya Barat. Foto: Edi Suryansyah/Jpnn.com.

jpnn.com, LOMBOK TENGAH - Banyak cara untuk merayakan HUT RI Ke-77 pada 17 Agustus nanti.

Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Tastura Mengajar memilih rayakan kemerdekaan dengan menggelar pengajian di wilayah pelosok.

BACA JUGA: Istana Pamerkan Arsip dan Mobil Presiden Meriahkan Bulan Kemerdekaan

Kegiatan yang bertemakan Aksi Merah Putih Tastura Mengajar itu, digelar di Dusun Bangket Molo, Desa Mekar Sari, Kecamatan Praya Barat, Lombok Tengah.

Ketua Tastura Mengajar, Lalu Gitan menyampaikan bahwa Aksi Merah Putih ini dilaksanakan dari tanggal 14 sampai 21 Agustus 2022.

BACA JUGA: Sambut Hari Kemerdekaan, Ribuan Peserta Ikuti RFID 2022

Menurut Gitan, pengabdian yang ia lakukan di Bangket Molo ini merupakan kali kedua. Pada 2018 lalu, kegiatan serupa menjadi catatan penting bagi masyarakat setempat.

Kemudian saat itu merupakan kali pertama masyarakat menggelar 17 Agustus di tempat tersebut.

BACA JUGA: Jelang HUT Ke-77 Kemerdekaan RI, Pedagang Aksesori Bendera Merah Putih Berharap Panen Rezeki

"Pengabdian ini kami lakukan sekaligus untuk merayakan HUT Kemerdekaan Indonesia yang ke 77," terang Lalu Gitan, Senin (15/8).

Sementara itu, Lindayani selaku koordinator Aksi Tastura Mengajar menyampaikan bahwa ini merupakan kegiatan pengabdian kelima dari Tastura Mengajar sejak tahun 2018 lalu.

Adapun program yang dibawa, yakni menyasar ke dunia pendidikan, baik secara formal ataupun nonformal dalam hal ini konsen pada literasi.

Kemudian pemberdayaan masyarakat berupa budidaya rumput gajah.

Mengingat mayoritas masyarakat Bangket Molo merupakan mayoritas peternak.

"Pengembangan wisata ini sering kali kami lakukan di beberapa tempat. Dan besok tanggal 17 Augustus acara inti yakni upacara kemerdekaan," lanjutnya.

Selain itu, ia juga menuturkan jika dunia pendidikan kita masih dapat dikatakan cukup memprihatinkan, terutama di daerah pelosok.

"Sehingga perlu ada tindakan nyata dari kita selaku pemuda dan pemudi daerah untuk terus mengintervensi dan berbuat untuk daerah melalui kegiatan-kegiatan pengabdian semacam ini," tegasnya.

Adapun jumlah relawan yang mengikuti kegiatan ini sebanyak 14 orang.

Dengan berbagai latar keilmuan dan seluruhnya merupakan pemuda dan pemudi asal Lombok Tengah.

"Ini merupakan bentuk kontribusi nyata kami sebagai pemuda dan pemudi asli Lombok Tengah yang cinta pada daerahnya dengan menyumbangkan ide, pikiran serta gagasanya kepada masyarakat," pungkasnya.(mcr38/Jpnn)


Redaktur : M. Adil Syarif
Reporter : Edi Suryansyah

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler