Istana Pamerkan Arsip dan Mobil Presiden Meriahkan Bulan Kemerdekaan

Minggu, 14 Agustus 2022 – 01:00 WIB
Pemerintah memamerkan arsip dan mobil Kepresidenan dalam rangka memeriahkan bulan kemerdekaan sejak Sabtu (13/8) hingga Senin (22/8). Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden

jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah memamerkan arsip dan mobil Kepresidenan dalam rangka memeriahkan bulan kemerdekaan sejak Sabtu (13/8) hingga Senin (22/8).

Arsip dan mobil tersebut dipajang di Gedung Sarinah, Jakarta Pusat.

BACA JUGA: Ribuan Warga Bakal Diundang ke Istana Merdeka

Pameran yang bertajuk "Indonesia Merdeka" merupakan salah satu rangkaian kegiatan hari ulang tahun (HUT) ke-77 RI.

“Kami membuka pameran arsip dan mobil kepresidenan dalam rangkaian untuk memperingati hari ulang tahun kemerdekaan ke-77,” kata Menteri Sekretaris Negara Pratikno saat membuka pameran itu di Gedung Sarinah.

BACA JUGA: Sukses Menerapkan PSE, Pemerintah Harus Mempercepat RUU PDP

Pratikno menyampaikan pameran ini tidak hanya membawa para pengunjung untuk hadir secara fisik.

Namun, masyarakat bisa membayangkan masuk ke dalam perjalanan para pendiri bangsa memperjuangkan bangsa Indonesia.

BACA JUGA: Istana Gelar Upacara 17 Agustus Terbuka, Tetapi Pendaftaran untuk Masyarakat Sudah Ditutup

Saat ini, menurut Pratikno, perjuangan tersebut merupakan tanggung jawab bersama.

"Ini adalah tanggung jawab kita bersama untuk melanjutkan perjuangan dari beliau-beliau," tambahnya.

Tidak hanya mobil, dalam pameran tersebut juga ditampilkan koleksi arsip, yang terdiri atas 44 dokumen tekstual, 104 foto, empat video, dan dua audio.

Koleksi arsip tersebut menampilkan kisah perjalanan para kepala negara dalam menjawab tantangan yang harus dihadapi Indonesia bahkan dunia.

Sementara itu, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir yang juga hadir dalam pembukaan tersebut menyampaikan pameran ini akan memberikan inspirasi tersendiri bagi para pengunjung yang datang.

Erick juga menyebut para pengunjung akan disuguhkan dengan koleksi arsip yang masih berkaitan dengan kondisi perkembangan Indonesia saat ini.

"Ketika founding fathers, kita Bapak Presiden Soekarno mendorong pemberantasan buta huruf, ada foto-foto dan saksinya. Konteks itu saya rasa masih valid sampai hari ini, ketika kita sedang menghadapi era digital yang di mana kembali kita harus bermigrasi yang namanya dunia baru dunia digital," kata Erick. (tan/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ada Masalah Penting, Jokowi Undang Loyalisnya ke Istana, 3 Jam, Lalu Keluar Instruksi


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler