Berbahagialah ASN Kemendikbudristek, Ada Kebijakan Khusus

Rabu, 21 Desember 2022 – 21:48 WIB
Berbahagialah ASN Kemendikbudristek, Ada Kebijakan Khusus. Ilustrasi. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Melalui aplikasi Wiyata Kinarya Merdeka Belajar (WKMB), aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) diharapkan menjadi seorang pemelajar sepanjang hayat serta mampu berperan aktif meningkatkan kompetensi dan kinerjanya.

Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kepegawaian Kemendikbudristek Mustangimah mengatakan tujuannya agar ASN dapat memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat untuk mencapai visi serta misi organisasi.

BACA JUGA: Gembleng Puluhan ASN Kemendikbudristek Jadi Trainer Literasi Digital

Mustangimah menyampaikan WKMB adalah strategi pengembangan kompetensi ASN Kemendikbudristek dengan pengintegrasian seluruh daya dalam rangka meningkatkan kinerja organisasi.

“Hal ini tentu melalui pengembangan pengetahuan, kecakapan, dan sikap setiap individu dalam ekosistem merdeka,” ujar Mustangimah, Rabu (21/12).

BACA JUGA: Mas Nadiem Tetiba Berterima Kasih kepada ASN Kemendikbudristek, Lalu Sentil Pertemuan di PBB 

Ada dua hal yang melatarbelakangi WKMB, lanjut Mustangimah, yaitu jumlah ASN di lingkungan Kemendikbudristek yang mencapai 124.049 orang dan adanya kebutuhan pengembangan kompetensi dan peningkatan kinerja organisasi. Tentu ini jadi tantangan kita di Kemendikbudristek untuk mewujudkan SDM unggul.

Mustangimah melanjutkan tujuan dari WKMB adalah meningkatkan kinerja Kemendikbudristek melalui pengembangan kompetensi ASN.

BACA JUGA: Kemendikbudristek Menyiapkan Pendidikan Jarak Jauh untuk Anak WNI di Malaysia

“Keluaran yang diharapkan dari aplikasi ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan, kecakapan, dan sikap ASN Kemendikbudristek yang pada akhirnya dapat meningkatkan kinerja ASN dan organisasi Kemendikdburistek dan terwujudnya SDM unggul,” paparnya.

Sementara itu, Pelaksana tugas (Plt.) Kepala Biro Sumber Daya Manusia Kemendikbudristek Dyah Ismayanti menyampaikan salah satu indikator dari core ASN ,yaitu berakhlak adalah kompeten.

Kompeten itu, lanjut Dyah adalah meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu berubah, membantu orang lain belajar, dan melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik. 

“Ini menjadi hal penting dalam hal bagaimana ASN kementerian harus memang kompeten dalam melaksanakan tugas sehari-hari," teramg Dyah. 

Selanjutnya, terkait tata kelola ASN berbasis Sistem Merit, Dyah mengatakan ada tiga jabatan dalam berorganisasi yaitu jabatan administrasi, jabatan fungsional, dan jabatan pimpinan tinggi. Dalam jabatan pimpinan tinggi dan fungsional, terdapat utama, madya, dan pratama. Sementara itu, dalam jabatan administrasi, ada administrator, pengawas, dan pelaksana.

Untuk itu, lanjut Dyah, agar bisa masuk ke dalam konsep manajemen talenta diperlukan tiga hal penting dalam pengembangan karier, yaitu kualifikasi, kinerja, dan kompetensi yang didukung juga dengan moralitas integritas. 

Dalam kesempatan ini, Dyah juga menyampaikan pengembangan karier dilakukan berdasarkan kualifikasi, kompetensi, penilaian kinerja, dan kebutuhan instansi pemerintah.

Hal ini tentunya melalui manajemen pengembangan karier dengan mempertimbangkan integritas dan moralitas yang terdapat pada Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 Pasal 176.  

“Ekspektasi terhadap pengembangan karier tentunya ingin mewujudkan iklim kerja yang kompetitif berbasis kompetensi, kondusif, dan transparan," ujarnya. Juga mewujudkan pola pembinaan, profesionalisme ASN, dan memberikan kesempatan yang sama kepada setiap ASN untuk meniti karier secara optimal.

Terkait pemetaan profil prediksi kompetensi pegawai, lanjut Dyah, Kemendikbudristek akan melihat perbedaan dari hasil asesmen antara jabatan dan standar kompetensi jabatan yang dipersyaratkan. 

“Hasil asesmen ini tentu tidak kita biarkan saja. Perlu memberikan umpan balik terhadap hasil asesmen yang nantinya akan ada rekomendasi pengembangannya,” tuturnya. (esy/jpnn)


Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler