jpnn.com - Jenis pekerjaan ini memang sangat rentan dan berbahaya. Berbekal kapak dan senso (mesin potong kayu) naik ke pohon tinggi.
Bisa saja, nyawa mereka melayang dengan mudahnya. Tapi berkat selawat nabi, mereka tetap tenang dalam bekerja.
BACA JUGA: Tagih Utang, Majid Datangi Hanafi Sambil Bawa Kapak
NATHEA CITRA SURI, Mataram
Namanya petugas perantingan. Ini merupakan pasukan yang dibentuk oleh Dinas Perkim Kota Mataram, NTB.
Salah satu petugas utamanya bernama Mochali. Pria ini masuk sebagai anggota tim perantingan pohon pada 2008. Hampir sepuluh tahun sudah ia mengabdi.
“Pekerjaan ini memang aneh, lebih banyak dukanya. Tapi saya berpikir, apa yang saya lakukan ini menyelamatkan banyak nyawa," kata pria yang akrab disapa Ali itu.
Ali tampak gagah memegang mesin senso berukuran besar, sambil memotong ranting pohon dari ketinggian 20 meter.
Tangannya terlihat sangat cekatan. Kakinya memasang kuda-kuda di bagian batang pohon. Pikirannya pun harus fokus. Karena lalai sedikit, Ali bisa celaka.
“Ini buktinya. Salah satu jari saya sempat terkena kapak,” ujar pria 27 tahun itu sambil memperlihatkan sobekan di jari kirinya yang tampak belum mengering.
Meski bekerja ekstra berat, Ali pantang mengkonsumsi suplemen. Ia mengaku selalu menjadi lebih kuat dan bersemangat setelah membaca selawat nabi.
"Itu rahasia saya kuat berjam-jam bekerja. Dengan salawat, semua jadi terasa ringan,” tutur warga Bangsal, Tanjung Karang, Mataram itu. (r5)
Redaktur & Reporter : Soetomo