jpnn.com, JAKARTA - Perayaan tahun baru China pada tahun ini, jatuh pada Sabtu, 25 Januari 2020. Sudah menjadi tradisi turun-temurun, sebagai perayaan yang istimewa, orang-orang akan punya kebutuhan khusus menjelang hari Imlek.
Sejalan itu, Imlek menjadi momentum emas bagi pebisnis memasarkan produknya terkait barang-barang yang dibutuhkan. Baik itu menjualnya di toko online maupun offline.
BACA JUGA: Absennya Google di Ponsel Huawei Masih Jadi Perhatian pada 2020
Seperti perusahaan rintisan (startup) DhanQ Signature, yang didirikan oleh Dhanindyah Wellyani yang berdomisili di Jakarta dan Ramadhani Achdiawan asal Bogor.
DhanQ Signature sendiri merupakan leather brand yang memproduksi dan mempromosikan produk-produk kulit asli seperti tas, dompet, tempat make-up, tempat perhiasan, dan lainnya, yang dibuat untuk memenuhi gaya hidup pemakainya.
BACA JUGA: Ini Bukan Hoaks, Jelang Imlek Apel China Mulai Diburu
Terkait pemasaran apalagi mendekati momentum hari besar seperti Imlek, kata Dhanindyah, produknya mendapat antusias tinggi di pasaran.
"Hasil positif itu tak lepas dari harga yang ditawarkan. Bisa 1:3 dari brand luar negeri, apalagi produk kami anti mainstream alias beda dengan yang ada di pasaran. Apalagi, kami bisa menjamin kualitas kulitnya tinggi," ucap Dhanindyah dalam keterangan resmi, di Jakarta, Kamis (16/1).
BACA JUGA: Pelaku Bisnis Online: Bingung, Mau Jual Mahal Takut Pelanggan Lari
Selain itu, sambung Dhanindyah, keberhasilan DhanQ Signature bisa cepat masuk ke pasar berkat penguatan strategi pemasaran di jalur online.
"Saat ini kan trennya sudah digital. Orang lebih banyak beli barang terutama kebutuhan pribadi, melalui online daripada harus ke toko-toko (offline)," sambungnya lagi.
Diakui Dhanindyah, berbisnis online sangat menjanjikan. Apalagi banyak aplikasi mobile yang bisa jadi referensi untuk meningkatkan keuntungan dan pengenalan brand, misalnya Google Primer.
Google Primer merupakan aplikasi mobile besutan Google. Aplikasi ini diharapkan bisa memberikan pengetahuan dasar mengenai digital marketing dan strategi mengelola usaha bagi pebisnis pemula.
DhanQ Signature yang baru didirikan pada 2018 lalu, melalui laman resminya kini mengalami kenaikan pengunjung hingga 10 persen visitor setiap bulannya.
"Kenaikan visitor di antaranya adalah pengunjung baru. Di mana, rerata visitor mengunjungi website DhanQ hingga dua kali setiap bulannya," jelas Dhanindyah.
Dhanindyah menjelaskan, ia mengikuti pelajaran online tentang branding dan SEO yang ada di Google Primer. Ia mengatakan, pelajaran yang diambilnya sangat membantu dalam hal membangun brand baru seperti miliknya. Dia jadi mengetahui bagaimana membangun awareness terhadap sebuah brand yang ingin ia bangun.
“Pada tahap awal bisnis saya, tujuan utama saya belum kepada profit. Namun bagaimana memperkenalkan kualitas produk-produk DhanQ Signature kepada masyarakat. Dengan mengikuti pelajaran dari Google Primer, saya bisa paham bagaimana mengoptimasi keyword yang ada pada website saya untuk menarik traffic. Alhamdulillah, kenaikan traffic terlihat dari waktu ke waktu”, Ungkap Dhanindyah
Pebisnis bisa memaksimalkan fasilitas-fasilitas yang diberikan Google, seperti membuat Google Bisnisku, mengetahui tren produk lewat Google Trends dan membuat iklan lewat Google Ads, termasuk memantau performa campaign melalui Google Analytics.
Google Ads sendiri sudah digunakan oleh Dhanindyah sejak awal tahun 2019. Menurutnya, Google Ads ini, visitor pada website-nya bertambah.
Lain halnya dengan Google Bisnisku yang juga dimanfaatkan oleh Dhanindyah. Dia menjelaskan bahwa dia sangat terbantu dengan adanya produk ini. “Saya sering upload foto produk-produk terbaru saya di Google Bisnisku. Supaya customer selalu terupdate,” jelasnya.
"Singkat kata, berbisnis di dunia yang sudah serba digital ini tak perlu ribet lagi. Tren sekarang, semua bisnis yang terkoneksi ke internet (online), bisa dipantau cukup melalui handphone. Praktis," ujarnya.
Begitu juga di sisi konsumen. Melalui ekosistem Google, konsumen bisa dengan mudah mencari lokasi baru DhanQ Signature melalui Google Bisnisku dan Google Maps.
"Melalui Google Primer, kami banyak belajar bagaimana memaksimalkan digital advertising, social media, content marketing dan analytics melalui Google," pungkasnya. (mg8/jpnn)
Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha