jpnn.com - PANGKALAN BUN - Tim Badan Search and Rescue Nasional (Basarnas) hari ini, Jumat (9/1) bakal fokus berusaha mengangkat ekor pesawat AirAsia QZ8501 yang sudah ditemukan sejak Rabu (7/1) di perairan Selat Karimata, Kalimantan Tengah.
Hal ini kemudian memunculkan asa yang semakin besar, Black Box akan dapat ditemukan untuk mengungkap penyebab bencana pada Minggu, 28 Desember lalu.
BACA JUGA: Bongkar Cincai-cincai Izin Rute Maskapai, YLKI Gugat AirAsia
Sepanjang Kamis (8/1), tim penyelam sudah berjuang mengevakuasi ekor pesawat tersebut. Namun cuaca belum bersahabat, termasuk kecepatan arus yang tak memungkinkan tim penyelam berbuat lebih banyak. "Cuaca mencegah operasi mengangkat ekor pesawat hari ini (Kamis, 8/1)," tutur Direktur Operasional Basarnas, SB Supriyadi kepada wartawan, di Pangkalan Bun, kota terdekat dengan lokasi musibah.
Laut berombak, arus yang kuat dan visibilitas yang tak lebih dari satu meter, memang menjadi kendala bagi semua unsur tim gabungan yang dikomandoi Basarnas ini untuk mengangkat ekor AirAsia QZ8501.
BACA JUGA: OJK Buka Posko Percepatan Klaim Asuransi Keluarga Korban
Namun hari ini, dua skenario awal yakni menggunakan balon maupun crane kembali akan diupayakan. "Operasi menggunakan balon untuk mengangkat ekor akan dimulai," tambah Supriyadi.
Sementara di Jakarta, Kepala Basarnas FHB Soelistyo juga menegaskan, timnya sudah menyiapkan crane yang mungkin juga dapat digunakan untuk mengangkat ekor, sekaligus menemukan korban yang masih hilang sesuai dengan fokus utama operasi.
BACA JUGA: Keluarga Korban: Uang Bagi Kami Tidak Berarti
Ya, misi utama dari operasi yang dimulai sejak 28 Desember tahun lalu ini masih mencari korban. Namun mencari Black Box di saat kesempatan itu ada, juga tak bisa dipinggirkan begitu saja.
"Tim saya fokuskan untuk mencari Black Box. Dan satu rencana penting lainnya yaitu pengangkatan tail ( ekor pesawat). Direncanakan apabila kondisi memungkinkan ekor pesawat akan diangkat menggunakan 2 opsi yaitu akan diapungkan dengan mengunakan floating ballon atau dengan menggunakan crane milik kapal Geo Survey" ujar Soelistyo
Dengan ditemukannya ekor pesawat, kemungkinan mendapatkan Black Box menjadi besar. Sebab, Airbus A320-200 AirAsia QZ8501, adalah pesawat yang membawa perekam itu di bagian ekor. Namun hingga Kamis (8/1), memang masih belum dapat dipastikan apakah Kotak Hitam itu masih melekat pada tempatnya, atau sudah terlepas.
Semua petunjuk penting, ada di Kotak Hitam berwarna oranye itu. Di sis lain, dengan mengangkat ekor pesawat yang disebut menghujam di kedalaman 28-32 meter itu, kemungkinan bakal menemukan korban juga semakin terbuka. (adk/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Djoko Dikebumikan Bersanding Istrinya, Lutfiah
Redaktur : Tim Redaksi