Karena banyaknya puncak ini seringkali para pendaki mengeluh dan jenuh, tapi justru hal inilah yang menjadikan gunung ini menantang untuk didaki. Puncak Gunung Merbabu terdiri atas dua puncak yaitu Puncak Sarip yang terletak pada ketinggian 3.120 m dpl dan Puncak Kenteng Songo dengan ketinggian 3.142 m dpl. Kedua puncak ini mempunyai panorama alam yang berbeda.
Untuk menuju ke puncak Gunung Merbabu ada dua jalur utama yakni lewat Selo, Boyolali dan melalui Tekelan, Kopeng. Kedua jalur mempunyai medan perjalanan yang berbeda.
Kalau kita lewat Selo jaraknya lebih jauh tapi mempunyai panorama yang indah. Pohon-pohon pinus di sepanjang jalan terasa menciptakan kenyamanan selama perjalanan dan bisa memandang lereng Gunung Merapi lebih dekat.
Perjalanan lewat Tekelan, Kopeng jalurnya lebih landai tetapi karena erosi oleh aliran air hujan menyebabkan rute penjalanan menjadi dua yaitu jalur lama dan jalur baru. Kawasan di sekitar lereng Gunung Merbabu banyak di tanami oleh sayuran pada musim penghujan dan waktu musim kemarau ditanami tembakau.
Kualitas tembakau di sini terkenal baik dan menjaditumpuan penghasilan utama penduduk Selo. Hutan di lereng Gunung Merbabu banyak didominasi oleh pohon cemara serta akasia dan dihuni kijang dan monyet.
Jalur Selo
Untuk mencapai Desa Selo yang merupakan desa terakhir yang di lalui oleh kendaraan umum, dari arah Solo kita naik bus jurusan ke Boyolali kemudian naik lagi menuju Selo sekitar 20 km terletak pada ketinggian 1.460 mdpl.
Setelah sampai di Desa Selo kita turun di pasar kemudian berjalan menuju Pos Polisi yang terletak tidak jauh sekitar 100 m. Jalan menuju kampung terakhir dimulai di depan Pos Polisi ini. Sebelum langsung mendaki mintalah ijin terlebih dahulu di Pos Polisi ini.
Perjalanan kita mulai menuju ke kampung Tuk Pakis yang merupakan Kampung terahkir untuk mencapai puncak Gunung Merbabu. Untuk tiba di kampung ini perjalanan melewati jalanan berbatu melalui Kampung Jarakan (1.580 mdpl) dan Kampung Selo Tengah sekitar 1 jam perjalanan dari Pos Polisi.
Dusun Tuk Pakis terletak pada ketinggian 1.800 mdpl, merupakan perkampungan kecil. Mata pencaharian sebagian besar penduduk dusun ini dengan bertani sayur-sayuran. Untuk persediaan air sebelum mendaki sebaiknya mengambil di kampung ini, karena sumber air tidak kita temui lagi sepanjang pendakian ke puncak Gunung Merbabu.
Setelah sampai di kampung ini kita bisa bermalam di rumah pak Soenarto atau dirumah Pak Prawiro (juru kunci Gunung Merbabu) dan meneruskan perjalanan pada pagi harinya atau malam hari. Dari rumah Pak Sunarto atau Prawiro kita berjalan menuju ke arah batas ladang dan hutan yang tidak terlalu jauh.
Dari batas hutan dan ladang perjalanan di teruskan di jalan setapak yang akan menemui banyak percabangan menuju ke atas tetapi jalanan akan bertemu di satu tempat yaitu di jalan pertigaan pertama.
Dari pertigaan pertama kita menuju ke jalan yang lurus atau ke arah kanan sama saja, mulai akan bertemu di percabangan jalan. Dari percabangan kita ambil jalan ke arah kiri yang melewati sebuah bukit maka kita akan sampai di Dok Jarakan (45 menit), lalu jalan ke arah kanan kita akan sampai di Dok Malang. Perjalanan dari Dok Jarakan ke Dok Malang di butuhkan waktu sekitar 30 menit.
Dari Dok Malang, kita berjalan ke arah kiri sampai ketemu hutan yang agak lebat, belok ke arah kanan, menyusuri pinggiran jurang kita akan sampai di pertigaan Ampel. Kemudian perjalanan diteruskan menyusuri jalanan lurus, lalu ke arah kiri selama 1 jam kita akan sampai di Pos Gopa dan kita teruskan menuju ke Batu Gubuk.
Dari Batu Gubuk diteruskan lagi menuju ke Sabana I. Dari Sabana I jalan mulai landai dan kita akan sampai di Sabana II, sebuah padang rumput yang letaknya dilereng Gunung Kukusan. Dari Sabana II kita langsung bisa menuju ke puncak Kenteng Songo (3.142 m.dpl). Dari Puncak kenteng Songo kita meneruskan perjalanan ke puncak Sarip (3.120 m.dpl). Total perjalanan dari Selo sampai ke puncak Gunung Merbabu membutuhkan waktu 7-8 jam dan turunnya 5 jam perjalanan.
Jalur Kopeng
Dari Jogjakarta kita menuju ke arah Magelang kemudian di teruskan ke arah Salatiga, turun di Kopeng sekitar 15 Km. Di Kopeng terdapat hotel maupun losmen untuk menginap.
Dari Kopeng perjalanan dilanjutkan menuju Desa Tekelan (1.595 m dpl) selama 1 jam perjalanan yang merupakan desa terakhir. Di desa ini hendaknya para pendaki melengkapi perbekalan dan mengambil air untuk pendakian.
Dari Tekelan kita menuju ke Pos Bayangan (Pending), melewat kebun penduduk dan hutan pinus lalu diteruskan ke Pos Gumuk, perjalanan membutuhkan waktu 2,5 jam. Dari pos I diteruskan menuju ke pos II (Lempong Sampai) selama setengah jam. Setelah sampai di pos II jalan kita teruskan menyusuri hutan heterogen selama 1 jam akan menemui pos III (Watu gubuk) dengan ketinggian 2.400 m mdpl.
Ditempat ini kita bisa menikmati pemandangan lebih leluasa karena tidak terhalang pepohonan. Dari Pos III berjalan selama 1 jam lagi kita akan sampai di Pos IV pada ketinggian 2.880 mdpl, di mana terdapat pemancar televisi. Dari Pos IV perjalanan kita lanjutkan ke Pos V yang membutuhkan waktu selama 0,5 jam perjalanan. Setelah dari pos V kita menuju ke puncak Sarip (3.120 m dpl) selama 0,5 jam per jalanan.
Puncak Sarip adalah puncak kedua setelah puncak Kenteng Songo. Perjalanan dari kopeng sampai ke puncak Gunung Merbabu memakan waktu sekitar 7-8 jam dan turunnya membutuhkan waktu sekitar 5 jam perjalanan.
Sebaiknya sebelum mendaki ke Gunung Merbabu kita membawa peta topografi, karena kita akan menemui beberapa puncak. Sehingga kita bisa mencocokkan di peta. Bila kita mendaki lewat jalur Selo akan menemui tempat wisata bersejarah yaitu Gua Raja yang terletak 100 meter dari Selo tepatnya di Dusun Jarakan.
Tempat ini biasanya di pergunakan untuk kegiatan ritual masyarakat setempat. Musim pendakian biasanya pada bulan Mei-Agustus yang dapat mencapai 5.000 orang untuk setiap tahunnya. Untuk melakukan pendakian dari jalur Selo kita harus melapor terlebih dahulu ke Polsek Selo yang terletak di jalan masuk kearah Gunung Merbabu.
Bila kita mengalami keadaan darurat kita bisa langsung menghubungi ke kantor Polsek Selo dengan frekwensi 143.79 Mhz atau SAR lokal dengan frekwensi 148.10 MHz yang bertempat di Boyolali. Untuk jalur pendakian lewat Kopeng-Tekelan kita harus melapor ke Posko Gunung Merbabu yang beralamat di Tekelan No. 96, Kopeng, Salatiga.
Jalur utama pendakian ke Gunung Merbabu lewat Kopeng banyak terkikis erosi dan biasanya para pendaki lewat jalur alternatif yang di mulai dari pos bayangan, kita menuju arah ke kanan. (zul)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Debit Sungai Cimanuk Meningkat
Redaktur : Tim Redaksi