Berdalih Stres Mikirin Anak Istri

Selasa, 07 Februari 2012 – 08:39 WIB

JAKARTA - Sjaiful Salam, 44, pilot Lion Air yang ditangkap petugas BNN ternyata menggunakan barang haram itu sejak 2010. Alasannya, saat itu ada masalah keluarga. ’’Istri dan anaknya kabur dari rumahnya di Perumahan Bumi Serpong Damai (BSD), Serpong, Kota Tangerang Selatan,’’ kata Kepala Humas BNN Kombes Sumirat Dwiyanto kepada INDOPOS (Grup JPNN) di Bea dan Cukai Bandara Soetta, Senin (5/2).

Sumirat menyatakan, kasus hilangnya istri dan anaknya itu sudah dilaporkan Sjaiful ke polsek setempat. Dalam menjalankan profesinya, Sjaiful mengunakan sabu saat di dalam hotel atau tempat peristirahatan di beberapa daerah.

Selama penerbangan, pilot itu mengaku lebih tenang dan santai. Tetapi, menurut pengakuan Sjaiful, dirinya tidak pernah mengunakan sabu di dalam pesawat atau saat bertugas. ’’Kata dia (Sjaiful) di saat liburan saja dia menggunakan sabu. Tidak ketika menerbangkan pesawat,’’ ucap Sumirat.

Sumirat menegaskan, Sjaiful mulai diintai BBN sejak awal Januari 2012. Berawal laporan masyarakat dan rekannya sesama pilot, Hanum Adhyaksa bahwa ada pengguna narkotika yang berprofesi sebagai pilot Lion Air.

Pada Sabtu (4/2) sekitar pukul 03.30, BNN menangkap Sjaiful di Hotel Palace kamar 2109, Surabaya, dua jam sebelum terbang. Saat itu, Sjaiful bermain kartu remi bersama tiga temannya. Setelah digeledah, di kamar Sjaiful ditemukan sabu seberat 0,04 gram. ’’Sjaiful sekarang sudah dibawa ke Jakarta guna pemeriksaan lebih lanjut,’’ kata Sumirat.

Menurut Sumirat, BNN sudah tiga kali menangkap pilot Lion Air karena menggunakan sabu-sabu. Menindaklanjuti kerawanan kecelakaan transportasi udara, pihaknya telah bekerjasama dengan Kementerian Perhubungan untuk memberikan warning kepada maskapai penerbangan yang mempekerjakan pilot pengguna sabu. (vit/gin)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Angie Bakal Dicecar di Sidang Nazar


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler