Berdasar Survei Charta Politika, Mas AHY Masih Butuh Waktu

Kamis, 04 April 2019 – 19:34 WIB
Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyampaikan orasi politik di Jakarta, Jumat (3/8). Foto : Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Direktur Riset Charta Politika Indonesia Muslimin menyebut Partai Demokrat memiliki ketergantungan besar dengan sosok Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk meraup elektabilitas. Hal tersebut terbukti saat Charta Politika melakukan survei pada 19 sampai 25 Maret 2019.

Temuan survei Charta Politika periode itu menyatakan, elektabilitas Partai Demokrat menyentuh angka 5,2 persen. Sebesar 11,2 persen responden, menjatuhkan pilihan ke Demokrat karena memandang sosok SBY.

BACA JUGA: Survei Charta Politika: Peringkat Ketum Parpol Paling Disukai Publik, Wouw!

"Ya, karena memang SBY sebagai pendiri dan cukup lama," kata Muslimin ditemui di Jakarta, Kamis (4/4).

Muslimin menyadari, figur Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) belakangan ini mulai dikedepankan Demokrat untuk menaikkan elektabilitas partai.

BACA JUGA: Survei Charta Politika: Demokrat Masih Andalkan SBY untuk Raup Suara

BACA JUGA: Survei Charta Politika: Demokrat Masih Andalkan SBY untuk Raup Suara

Hanya saja, cara itu tampak belum membuahkan hasil. Responden menjatuhkan pilihan ke Demokrat bukan karena memandang figur AHY.

BACA JUGA: Survei Charta: Elektabilitas PPP Hancur Lebur setelah Romi Disikat KPK

"AHY saya kira belum bisa kemudian menjadi tulang punggung Partai Demokrat hari ini," ungkap dia.

Dia menuturkan, langkah Demokrat mengedepankan figur AHY berkaitan dengan masa depan partai, tidaklah salah. AHY tetap memiliki potensi untuk menjadi figur kunci di partai berlambang mercy ini.

BACA JUGA: Survei Charta Politika: Dua Parpol Baru Masih Berpeluang Lolos ke Senayan

"Artinya AHY butuh waktu sehingga dia menjadi figur sentral di Partai Demokrat," pungkas dia. (mg10/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Survei Charta Politika: PSI 2,2% Bisa Lolos jika Ditambah 2,19%


Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler