Berdayakan Ekonomi Petani saat Pandemi Covid-19, Kementan Luncurkan IA Mart di Binuang

Sabtu, 03 Oktober 2020 – 23:59 WIB
Kepala BPPSDMP Kementan Dedi Nursyamsi. Foto: Humas Kementan.

jpnn.com, BINUANG - Kementerian Pertanian melalui Balai Besar Pertanian Binuang (BBPP) Binuang, Kalimantan Selatan (Kalsel), menginisiasi Pasar Tani IA Mart Binuang, yang diresmikan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi, Sabtu (3/10).

Hal ini sebagai upaya optimalisasi pemberdayaan ekonomi petani di masa pandemi Covid-19 oleh Kementan melalui salah satu UPT pelatihannya.

BACA JUGA: Stafsus Presiden Dukung Program Kerja Mentan SYL untuk Generasi Milenial

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menjelaskan dibangunnya pasar tani membuat petani memiliki pasar baru untuk menjual produknya.

“Pasar Tani dihadirkan untuk mempercepat penyerapan berbagai komoditas pangan dari kelompok tani, sehingga masyarakat memperoleh harga yang terjangkau dengan kualitas pangan yang memadai”, ujar Mentan SYL.

BACA JUGA: BPPSDMP Kementan Perkuat BPP Kostratani

Kepala BBPSDMP Kementan Dedi Nursyamsi menyampaikan selain pasar konvensional, ke depan petani juga bisa memanfaatkan marketplace untuk mengoptimalkan pendapatan.

Apalagi, Kementan saat ini tengah menggandeng Bukalapak untuk mendukung penjualan produk pertanian secara online.

BACA JUGA: Pertanian Tak Boleh Berhenti, BPPSDMP Kementan Bahas Implementasi Closed Loop

Menurutnya, untuk menegaskan pertanian maju, mandiri, dan modern, Bukalapak akan menjadi salah satu trigger untuk mengatrol nilai penjualan pertanian.

Apalagi, pasar pertanian cenderung resisten sepanjang pandemi Covid-19.

"Petani di Binuang harus mengoptimalkan potensi marketplace. Silakan saja bergabung di sana, pasti kami support,” kata Dedi.

Menurut Dedi, marketplace efektif dan efisien untuk memasarkan produk. “Pendapatan petani akan makin besar," paparnya.

Dedi juga menjelaskan saat ini dalam 10 tahun terakhir, industri e-commerce di Indonesia tumbuh kompetitif 17 persen.

Menurutnya, e-commerce ini juga menarik minat terutama sepanjang pandemi Covid-19. Mengacu data Sea Insight di Juni 2020, sebanyak 45 persen pelaku usaha mengubah strategi dan lebih aktif berjualan di e-commerce.

Dedi mengatakan bahwa bisnis menjadi upaya untuk mendorong pertanian dan petani secara konkret. Menurut Dedi, petani sekarang harus mengelola pertanian dari hulu hingga hilir.

“Sekarang ruang lingkupnya yang diperbesar. Kolaborasi dengan pemda harus dilakukan. Mareka harus masuk ke marketplace karena sangat potensial. Kerja sama Kementan dengan Bukalapak harus dioptimalkan," tutup Dedi.

Kepala BBPP Binuang Yulia Asni Kurniawati mengungkapkan gagasan Pasar Tani sebagai salah satu upaya untuk mendorong nilai tambah para petani.

Dia menegaskan Pasar Tani ini menjadi jawaban untuk menyikapi Covid-19 karena bagaimanapun ekonomi petani harus terus berjalan.

“Kami sebenarnya sudah mengembangkan IA Mart Pertokoan dan Cafe, tetapi keduanya belum signifikan menampung produk pertanian. Hingga, kami uji coba Pasar Tani pada pekan sebelumnya," ungkap Yulia.

Yulia menjelaskan Pasar Tani IA Mart Binuang dirintis sejak Hari Tani Nasional, Kamis (24/9).

Kata 'IA' merujuk Inkubator Agribisnis, fokusnya mewadahi pelatihan sekaligus display untuk beragam produk pertanian Binuang.

Selain sayuran hijau, Binuang juga menjadi sentra jagung dan bawang merah.

Menawarkan harga ramah, Pasar Tani IA Mart Binuang aktif setiap hari Sabtu pagi.

"Respons luar biasa ditunjukkan masyarakat pada awal digulirkannya Pasar Tani ini. Hasilnya secara ekonomi juga besar. Ideal untuk menambah pendapatan bagi petani dan praktisi pertanian di sini. Ke depannya, Pasar Tani ini juga didorong sebagai destinasi wisata," terang Yulia lagi. (eno/jpnn)


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler